Page 33 - Biologi SMK Semester 2
P. 33

2.  Trichoderma sp

                                Trichoderma  sp    sejenis fungi  yang  termasuk  kelas Ascomycetes. Trichoderma
                        sp. memiliki aktivitas antifungal. Trichoderma banyak ditemukan di tanah  pertanian atau

                        pada  substrat  berkayu.  Suhu optimum  untuk  tumbuhnya Trichoderma berbeda-beda
                        setiap  spesiesnya. Ada  beberapa  spesies  yang  dapat  tumbuh  pada temperatur rendah
                        maupun temperatur cukup tinggi berkisar antara 7 °C – 41 °C. Trichoderma yang dikultur

                        dapat  tumbuh  cepat  pada  suhu  25-30 °C,  namun  pada  suhu  35 °C  cendawan  ini  tidak
                        dapat tumbuh.

                               Kemampuan  merespon  kondisi  pH  dan  kandungan  CO2  juga  bervariasi.  [2]
                        Namun  secara  umum  apabila  kandungan  CO2  meningkat  maka  kondisi  pH  untuk
                        pertumbuhan  akan  bergeser  menjadi  semakin  basa.  Di  udara,  pH  optimum  bagi

                        Trichoderma  berkisar  antara  3-7.    Faktor  lain  yang  memengaruhi  pertumbuhan
                        Trichoderma adalah kelembaban, sedangkan kandungan garam tidak terlalu memengaruhi

                        Trichoderma. Penambahan HCO3- dapat menghambat mekanisme kerja Trichoderma.
                               Melalui uji biokimia diketahui bahwa dibandingkan sukrosa, glukosa merupakan
                        sumber  karbon  utama  bagi  Trichoderma,  sedangkan  pada  beberapa  spesies  sumber

                        nitrogennya  berasal  dari  ekstrak  khamir  dan  tripton.  Kandungan  garam  tidak  terlalu
                        memengaruhi Trichoderma.[2] Penambahan HCO3- dapat menghambat mekanisme kerja
                        Trichoderma.

                               Biakan jamur Trichoderma dalam media aplikatif seperti dedak dapat diberikan
                        ke  areal  pertanaman  dan  berlaku  sebagai  biodekomposer,  mendekomposisi  limbah
                        organik (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu. Serta dapat

                        berlaku  sebagai  biofungisida.  Trichoderma  dapat  menghambat  pertumbuhan  beberapa
                        jamur  penyebab  penyakit  pada  tanaman  antara  lain  Rigidiforus  lignosus,  Fusarium

                        oxysporum, Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii.
                               Pupuk biologis Trichodermasp dapat dibuat dengan inokulasi biakan murni pada
                        media  aplikatif,  misalnya  dedak.  Sedangkan  biakan  murni  dapat  dibuat  melalui  isolasi

                        dari  perakaran  tanaman,  serta  dapat  diperbanyak  dan  diremajakan  kembali  pada  media
                        PDA (Potato Dextrose Agar). Isolasi banyak dilakukan oleh kalangan peneliti maupun
                        produsen  pupuk,  tetapi  masih  terlalu  merepotkan  untuk  diadopsi  oleh  petani.  Sebagai

                        petani,  untuk  lebih  efisiennya  dapat  memproduksi  pupuk  biologis  yang  siap  aplikasi,
                        sehingga  hanya  perlu  membeli  dan  memperbanyak  sendiri  biakan  murninya  dan
                        diinokulasikan pada media aplikatif. Atau jika menginginkan kepraktisan dapat membeli

                        pupuk yang siap tebar untuk setiap kali aplikasi.


                                                                                              .  20
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38