Page 30 - Biologi SMK Semester 2
P. 30
meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman terutama yang ditanam pada lahan-
lahan marginal yang kurang subur.
Istilah mikoriza diambil dari Bahasa Yunani yang secara harfiah berarti jamur
(mykos = miko) dan akar (rhiza). Jamur ini membentuk simbiosa mutualisme antara
jamur dan akar tumbuhan. Jamur memperoleh karbohidrat dalam bentuk gula sederhana
(glukosa) dari tumbuhan. Sebaliknya, jamur menyalurkan air dan hara tanah untuk
tumbuhan. Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem
perakaran tanaman tingkat tinggi, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan rizoid (akar
semu) jamur. Asosiasi antara akar tanaman dengan jamur ini memberikan manfaat yang
sangat baik bagi tanah dan tanaman inang tempat jamur tersebut tumbuh dan berkembang
biak.
Cendawan Mikoriza Arbuskular merupakan tipe asosiasi mikoriza yang tersebar
sangat luas dan ada pada sebagian besar ekosistem yang menghubungkan antara tanaman
dengan rizosfer. Simbiosis terjadi dalam akar tanaman dimana cendawan mengkolonisasi
apoplast dan sel korteks untuk memperoleh karbon dari hasil fotosintesis dari tanaman
(Delvian, 2006). CMA termasuk fungi divisi Zygomicetes, famili Endogonaceae yang
terdiri dari Glomus, Entrophospora, Acaulospora, Archaeospora, Paraglomus, Gigaspora
dan Scutellospora. Hifa memasuki sel kortek akar, sedangkan hifa yang lain
mempenetrasi tanah, membentuk chlamydospores. Tercatat lebih dari 80% tanaman
dapat bersimbiosis dengan CMA serta terdapat pada sebagian besar ekosistem alam dan
pertanian serta memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan, kesehatan, dan
produktivitas tanaman.
Berdasarkan struktur dan cara cendawan menginfeksi akar, mikoriza dapat
dikelompokkan ke dalam tiga tipe: Ektomikoriza, Ektendomikoriza, Endomikoriza
a. Ektomikoriza mempunyai sifat antara lain akar yang kena infeksi membesar,
bercabang, rambut-rambut akar tidak ada, hifa menjorok ke luar dan berfungsi sebagi alat
yang efektif dalam menyerap unsur hara dan air, hifa tidak masuk ke dalam sel tetapi
hanya berkembang diantara dinding-dinding sel jaringan korteks membentuk struktur
seperti jaringan akar.
b. Ektendomikoriza merupakan bentuk antara (intermediet) kedua mikoriza yang lain.
Ciri-cirinya antara lain adanya selubung akar yang tipis berupa jaringan Hartiq, hifa dapat
menginfeksi dinding sel korteks juga sel-sel kortek. Penyebarannya terbatas dalam tanah-
tanah hutan sehingga pengetahuan tentang mikoriza tipe ini sangat terbatas.
. 17