Page 46 - FullBook Pengantar Riset Keperawatan
P. 46
32 Pengantar Riset Keperawatan
menentukan budaya penelitian keperawatan dalam konteks praktik
keperawatan klinis dapat diidentifikasi berupa profesionalisme keperawatan
yang kuat, pemikiran akademis dan sosialisasi, penggunaan penelitian sebagai
bagian dari praktik keperawatan sehari-hari, penerimaan oleh rekan kerja dan
manajemen dan fasilitasi sumber daya dari manajemen dan organisasi
(Berthelsen and Hølge-Hazelton, 2017).
Proses penelitian juga disebut sebagai metode ilmiah, disajikan sebagai
serangkaian langkah berurutan yang diikuti peneliti ketika merencanakan dan
melakukan penelitian dan mengkomunikasikan temuan, namun langkah-
langkah tersebut sering ditinjau kembali selama proses berlangsung (Fisher
and Bloomfield, 2019). Metode ilmiah adalah prinsip dan prosedur untuk
mengejar pengetahuan secara sistematis yang melibatkan pengenalan dan
perumusan masalah, pengumpulan data melalui pengamatan dan eksperimen,
serta perumusan dan pengujian hipotesis.
Gambar 3.1 menunjukkan arah hubungan antara tiga konsep penting dalam
keperawatan, tujuan sains dan penelitian adalah untuk menghasilkan praktik
yang didasarkan pada bukti yang dapat dipahami dan diketahui bermanfaat
secara efektif.
Gambar 3.1: Hubungan Konsep Penting Dalam Keperawatan (Jolley, 2010)
Praktik berbasis bukti saat ini secara luas diakui sebagai kunci untuk
meningkatkan kualitas kesehatan dan hasil pelayanan keperawatan terhadap
pasien. Meskipun tujuan penelitian keperawatan (melakukan penelitian untuk
menghasilkan pengetahuan baru) dan praktik keperawatan berbasis bukti
(memanfaatkan bukti terbaik sebagai dasar praktik keperawatan) tampaknya
cukup berbeda, semakin banyak studi penelitian telah dilakukan dengan tujuan
menerjemahkan bukti. secara efektif ke dalam praktik.