Page 44 - FullBook Pengantar Riset Keperawatan
P. 44

30                                         Pengantar Riset Keperawatan


              Pelaksanaan peran sebagai peneliti yang harus dilakukan oleh seorang perawat
              terkadang  sering  terlupakan  bahkan  terabaikan,  meskipun  metode  ilmiah
              merupakan  hal  yang  tidak  terpisahkan  dalam  kegiatan  pelayanan  asuhan
              keperawatan. Hal ini kemungkinan besar dapat terjadi karena perawat masih
              belum mempunyai kemampuan yang memadai dalam penelitian, khususnya
              pemahaman  tentang  lingkup  masalah  penelitian  ilmu  keperawatan  dan
              penerapan metodologi penelitian keperawatan yang sesuai.
              Kamus  besar  bahasa  Indonesia  mendefinisikan  riset  sebagai  kegiatan
              penyelidikan  (penelitian)  suatu  masalah  secara  sistematis,  kritis,  dan  ilmiah
              untuk  meningkatkan  pengetahuan  dan  pengertian,  mendapatkan  fakta  yang
              baru,  atau  melakukan  penafsiran  yang  lebih  baik.  Penelitian  keperawatan
              merupakan  penyelidikan  sistematis  yang  dirancang  untuk  mengembangkan
              bukti yang dapat dipercaya tentang isu-isu penting bagi profesi keperawatan,
              termasuk  praktik  keperawatan,  pendidikan,  administrasi,  dan  informatika
              (Yusuf et al., 2017).

              Kajian yang bersifat ilmiah terkait keperawatan merupakan suatu hal penting
              yang  harus  dipahami  bagi  para  perawat  Indonesia  saat  ini.  Hal  tersebut
              didasarkan  pada  perkembangan  ilmu  pengetahuan  melalui  hasil  penelitian
              secara empiris yang dapat diterima secara ilmiah oleh masyarakat. Suatu ilmu
              dapat  dibedakan  menjadi  proses,  produk,  dan  paradigma  etis.  Proses
              merupakan kegiatan untuk memahami keilmuan dan isinya didasarkan pada
              tuntutan  metode  ilmiah  melalui  rasionalitas  dan  objektivitas.  Produk  adalah
              segala proses keilmuan yang harus menjadi milik umum dan selalu terbuka
              untuk dikaji oleh publik. Paradigma etis artinya ilmu harus mengandung nilai-
              nilai moral dan etika yang tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada
              dalam masyarakat (Nursalam, 2015).
              Prinsip  metode  ilmiah  diupayakan  dalam  menyelesaikan  masalah
              menggunakan logika yang didukung oleh fakta empiris. Fakta tentang adanya
              kesenjangan  antara  data  empiris  di  lapangan  dengan  teori  tidak  dapat  kita
              pungkiri, sehingga membuat timbulnya hipotesis baru sebagai pendugaan yang
              bersifat sementara menjadi jawaban masalah yang akan dipelajari atau situasi
              yang  sedang  diamati.  Kemudian  dilakukan  penelitian  dalam  upaya
              mendapatkan hasil sebagai pembuktian dari penafsiran yang lebih baik sebagai
              pengetahuan ilmiah.
              Butuh waktu dalam membuktikan sebuah fenomena sebelum dipublikasikan,
              berbagai tahapan yang harus dilalui sampai hasil riset tersebut dapat berupa hal
              yang kontradiktif ataupun mendukung teori dan hasil penelitian sebelumnya.
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49