Page 100 - PANJUL DAN SAMIN
P. 100
bercanda gurau. Entah apa yang mereka bicarakan, yang
jelas duduk di teras bergerombol. Kemudian Panjul
berjalan menuju kearah mereka dan mendekatinya.
“Hai teman-teman, kalian sedang bermain apa?”
Melihat teriakan Panjul, semua mata tertuju ke arah
Panjul.
“Hai, Njul...,” sapa Samin dan Sumari.
“Tadi kenapa kamu pulang duluan dan tergesa-
gesa?” tanya Jumari.
“Nih! Pulang cepat dan tergesa-gesa karena ini,”
kata Panjul sambil menunjukkan ban bekas yang ia
pegang.
“Lha untuk apa ban bekas itu, Njul?” tanya Samin
sambil tertawa. Disusul oleh Jumari dan teman-teman
lainnya juga ikut tertawa.
“Kenapa kalian tertawa?” Panjul heran. “Ban bekas
ini ya untuk kita bermain,” jawab Panjul agak
mendongkol.
“Terus bagaimana caranya bermain?” tanya mereka
bersama-sama kompak.
“Kalian di rumah ada ban bekas kayak gini, gak?”
tanya Panjul menimpali.
„Aku gak punya,” kata Jumari dengan suara
memelas.
“Aku juga gak punya lo, Njul,” kata Sumari
mengikuti.
“Aku punya Njul,” jawab Samin.
89