Page 107 - PANJUL DAN SAMIN
P. 107
seperti itu biasanya angin berhembus dengan kencang,
sehingga permainan yang mengasyikan adalah bermain
layang-layang di lapangan desa atau di jalan depan
rumahnya.
Sore itu Panjul, Samin, Sumari, dan Jumari sudah
sepakat akan adu layangan di lapangan desa. Dari rumah
mereka masing-masing sudah mempersiapkan benang
layang-layang yang kuat, sehingga ketika nanti layang-
layang sudah berada di atas bisa menang mengalahkan
teman-temannya.
Panjul mempersiapkan benang yang ukurannya
agak besar. Anak kecil itu sudah menyiapkan adonan
untuk Nggelas benangnya. Atau disebut menjadi benang
gelasan. Ia menumbuk pecahan botol bekas obat dengan
sangat lembut sampai seperti pasir disaring. Kemudian
pecahan-pecahan beling bekas botol obat dicampur
dengan nasi putih. Campuranya harus benar-benar rata,
atau tercampur dengan baik seperti menjadi lem. Setelah
itu ia mengambil benang untuk diolesi adonan yang
dibuatnya tadi. Dari ujung benang sampai habis.
Begitulah Panjul membuat benangnya agar benang yang
dipakai untuk layang-layang miliknya menang dalam
bertanding.
Setelah semua beres, Panjul bergegas menuju ke
lapangan desa yang jaraknya tidak begitu jauh dari
rumahnya. Ia berpikir pasti teman-temannya sudah
berada di lapangan menunggu kedatangannya. Benar
96