Page 74 - PANJUL DAN SAMIN
P. 74

tempat  duduknya.  Sementara  adiknya  mengikuti  dari
              belakang.

                    Sesampainya  di  belakang  rumah,  kedua  kakak
              beradik  itu  mempersiapkan  permainan.  Sementara  Lina
              belum tahu apa yang akan dibuat mainan siang hari itu.
                    “Lin!”  panggil  Panjul  kepada  adik  perempuannya,

              “Kau lihat pohon uwi yang menjalar di pohon lamtoro
              gung  itu?” tanya Panjul.
                    “Iya, Kak, aku melihatnya.”
                    “Kakak akan mengambil daun pohon uwi itu, nanti

              kamu yang mengambil sapu lidi di dapur ya!” perintah
              Panjul.
                    “Siap, Kak!!” kata Lina dengan bersemangat.
                    Kemudian  keduanya  segera  bergegas.  Panjul
              memetik beberapa daun uwi dan Lina mengambil sapu

              lidi  milik  Emaknya  di  dapur.  Setelah  itu,  Panjul
              membentuk  daun  uwi  seperti  contong,  lancip  dan
              ujungnya diberi sapu lidi sebagai pengait agar daun uwi

              yang dibentuk tadi tidak lepas.
                    “Wah,  apa  itu,  Kak,  kok  seperti  contong?”  tanya
              Lina heran.
                    “Iya,  ini  namanya  contong  daun  uwi.  Kita  akan
              pergunakan untuk makanan ayam yang sedang berceker-

              ceker di bawah pohon jeruk itu.”
                    “Masak  ayam  mau  dikasih  makan  contong  daun
              uwi, Kak? Apa mau memakannya?” kata Lina bertanya-

              tanya.


                                                                       63
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79