Page 72 - PANJUL DAN SAMIN
P. 72
Setelah berganti pakaian, Panjul mengajak adiknya
pergi ke kebun belakang untuk memetik jagung.
Kebetulan jagung yang ditanam bapaknya sudah saatnya
dipetik, tetapi belum waktunya untuk dipanen. Biasanya
jagung seperti itu cocoknya untuk dimasak atau dibakar.
Bisa juga dibuat lauk-pauk dengan cara dihaluskan atau
ditumbuk, kemudian diberi campuran telur lalu di
goreng. Rasanya sangat enak dan gurih. Makanan itu
juga merupakan makanan kesukaan Panjul.
Kedua kakak beradik itu sambil becanda mulai
memetik jagung satu persatu. Kemudian memisahkan
kulit jagung dan isinya. Jagung dimasukkan dalam tas
plastik yang sudah dibawa adiknya, sementara kulit
jagungnya dibawa Panjul ke kandang kambing untuk
makanan kambing. Setelah selesai, keduanya mulai
menyiapkan tusuk dari bambu yang ujugnya lancip dan
ditusukkan ke bagian jagung untuk memudahkan jagung
dibakar.
Memang, di musim kemarau sangat enak bisa
membakar jagung. Kebetulan juga Maknya sedang
memasak di dapur, dan kedua bocah itu akan membakar
jagung di dapur.
Seperti kebanyakan orang desa, alat memasak
bukan dari kompor, tetapi dari tungku yang bahan
bakarnya adalah kayu bakar. Dengan mudah Panjul dan
adik perempuannya mulai memasukkan jagung ke dalam
61