Page 75 - PANJUL DAN SAMIN
P. 75
“Maksudnya, bukan contong daun uwinya, tapi di
tengah contong kita akan berikan jagung, sehingga
ayam-ayam itu akan memakan jagungnya,” kata Panjul
menjelaskan.
“Oo, begitu to, Kak?” jawab Lina masih penasaran.
“Coba kamu pipil jagung yang kamu makan tadi,
kemudian pipilan jagung itu kamu tautkan di sapu lidi
itu. Nanti kakak yang akan memasangnya di contong
daun uwi. Kamu mengerti to, Lin,” tanya Panjul.
“Iya aku mengerti dan paham, Kak,” jawab Lina
sambil menautkan jagung ke sapu lidi satu-persatu.
Setelah semuanya siap, Panjul lalu memasangkan
jagung yang ditautkan di sapu lidi itu ke contong daun
uwi. Kemudian keduanya mendekati ayam-ayam yang
sedang berada di bawah pohon jeruk, sedang menceker-
ceker tanah mencari makan.
Panjul meletakkan contong uwi tadi di dekat ayam
jago dan ayam lain di bawah pohon jeruk. Melihat
kedatangan Panjul dan Lina, ada beberapa ekor ayam
yang pergi dari tempatnya mencari makan. Ada juga
yang tetap berada di tempat. Karena Panjul mendekati
ayam-ayam itu dengan pelan-pelan, ayam-ayam itu
tidak merasa takut dengan kedatangan Panjul di sekitar
pohon jeruk itu.
“Lin, coba kau lemparkan pipilan jagungmu di
sekitar contong uwi itu!” perintah Panjul.
64