Page 80 - PANJUL DAN SAMIN
P. 80

bambu  apus  atau  bambu  wulung.  Ada  bambu  petung,
              bambu  ori  yang  lebih  besar  namun  bambu  jenis  lain

              mudah  patah  sehingga  jarang  sekali  digunakan  untuk
              membuat egrang.
                    Pekerjaan  membuat  egrang  dilakukan  sendiri  oleh
              Panjul. Setelah Pak Wagiyo memotong-motong bambu,

              oleh  Panjul  dirakit  sendiri  atau  dipaku  sendiri  untuk
              mengaitkan  pijakan  kaki  dan  pegangan  tangan.  Selang
              beberapa  jam  jadilah  bentuk  egrang  yang  diinginkan
              Panjul.  Dengan  wajah  ceria,  Panjul  mulai  mencoba

              egrang yang telah dibuatnya.
                    Mula-mula  ia  menaiki  pijakan  kaki  dan  kedua
              tangannya memegang bambu sambil berjalan. Namun ia
              terjatuh  karena  keseimbangan  tubuhnya  belum  terjaga.
              Satu dua tiga kali mencoba, akhirnya Panjul mahir juga

              memainkan  egrang  tersebut.  Dengan  bangga  Panjul
              mulai  memainkan  egrangnya  di  halaman  depan
              rumahnya.

                    Melihat  Panjul  bermain  egrang,  banyak  teman-
              temannya  yang  datang  menghampiri  Panjul.  Mereka
              bergerombol sambil melihat Panjul menaiki egrang. Ada
              juga  teman  Panjul  yang  ingin  mencoba.  Diberikan
              egrang itu kepada temannya.

                    Saat temannya menaiki egrang dan terjatuh, sontak
              mereka  tertawa  terbahak-bahak  menyaksikan  mereka
              yang  terjatuh  itu.  Sungguh  sebuah  pemandangan  yang

              mengasyikkan.  Riuh  canda  anak-anak  itu  memecah


                                                                       69
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85