Page 85 - PANJUL DAN SAMIN
P. 85

Yudi  yang  bertubuh  kecil  hampir  seimbang  dengan
            Panjul dapat dikejar.


























                  “Ampunn,  ampun,  Tuan.  Saya  mengaku  kalah.
            Jangan  tembak  saya.”  Begitu  ucap  Yudi  dihadapan
            Panjul.

                  “Hahaha...,”  suara  Panjul  kegirangan.  “Baik,  saya
            tidak  akan  menembakmu,”  ucap  Panjul  dengan  suara
            lantang.
                  Kemudian  Panjul  memegang  kedua  tangan  Yudi,

            kedua tangan itu diborgol memakai kedebog pisang oleh
            Panjul. Yudi menyerah dan duduk di bawah pohon jati.
                  Sementara  suara  tar,  tar,  tar,  dan  dor,  dor,  door
            masih terdengar dari sudut kebun utara. Suaranya saling

            bersahut-sahutan. Samin merayap mendekati arah suara
            Jumari  yang  berada  d  balik  pohon  randu.  Dengan



            74
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90