Page 92 - PANJUL DAN SAMIN
P. 92

“Nah  gitu  dong,  kalau  kalian  semua  kesini  kan
              ramai,”  ucap  Panjul  kepada  teman-temannya.  “Kata

              Samin  tadi  kalian  akan  mengajakku  bermain  kelereng.
              Memang betul begitu?”
                    “Iya,  Njul.  Kami  menantangmu  untuk  bermain
              kelereng,” jawab Supriyono dan Sumari bersamaan.

                    “Oke...  aku  siap  bermain  kelereng  dengan  kalian.
              Tapi kalau kalian kalah jangan nangis, ya?” Ejek Panjul
              sambil tertawa.
                    “Oke,  Njul.”

                    “Sekarang, siapkan kelereng kalian!”
                    “Samin  yang  membuat  lingkaran  untuk  bermain!”
              perintah Panjul kepada Samin.
                    “Iya, siap teman-teman,” jawab Samin.
                    Pertandingan  kelereng  dimulai.  Supriyono  paling

              dulu  melemparkan  kelerengnya  ke  lingkaran.  Namun
              sayang,  kelereng  Supriyono  meleset.  Yudi  sekarang
              giliran  melempar.  Kelerengnya  tepat  menimpa  sebelah

              kanan  lingkaran.  Tiga  kelereng  keluar  lingkaran.  Yudi
              memungut ketiga kelereng itu.  Samin juga melemparkan
              kelerengnya. Namun sayang, kelereng Samin meleset.
                    Tibalah  sekarang  giliran  Panjul  yang  melempar.
              Kelereng  kesayanganya dicium dan  dilemparkan. Si biru

              meliuk di udara. Dengan mantap, si biru jatuh beberapa
              centi dari  diameter lingkaran itu.
                    “Byar….”  Lima  kelereng  langsung  berhamburan

              keluar  lingkaran.  Panjul  tertawa  terbahak.  Panjul


                                                                       81
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97