Page 26 - Instalasi Listrik
P. 26

b)  Sistem instalasi tenaga listrik Tegangan  Listrik
                Tegangan  listrik  adalah  perbedaan  potensial  listrik  antara  dua  titik  dalam  rangkaian  listrik,  dan
            dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang
            mengakibatkan  adanya  aliran  listrik  dalam  sebuah  konduktor  listrik.  Tergantung  pada  perbedaan
            potensial  listriknya,  suatu  tegangan  listrik  dapat  dikatakan  sebagai  rendah,  menengah  ,  tinggi  atau
            ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan listrik negatif tertarik dari
            tempat  bertegangan  rendah  menuju  tempat  bertegangan  lebih  tinggi.  Sehingga  arah  arus  listrik
            konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

            Macam-macam Tegangan listrik

            a.  LV (Low Voltage)
                Klasifikasi Besar Tegangan yang termasuk kedalam LV (Low Voltage) atau yang biasa kita kenal
            dengan istilah Tegangan Rendah (TR), berkisar antara: LV: 50 Volt 1000Volt (1KV)
            b.  MV (Medium Voltage)
                Klasifikasi Besar Tegangan yang termasuk kedalam MV (Medium Voltage) atau yang biasa kita
            kenal dengan istilah Tegangan Menengah (TM), berkisar antara: MV: 1000Volt (1KV) s/d 35.000Volt
            (35KV).
            c.  HV (High Voltage)
                Klasifikasi Besar Tegangan yang termasuk kedalam HV (High Voltage) atau yang
            biasa ta kenal dengan istilah Tegangan Tinggi (TT), berkisar antara: HV: 35.000Volt (35KV) s/d
            245.000Volt (245KV)
            d.  EHV (Extra High Voltage)
                Klasifikasi Besar Tegangan yang termasuk kedalam EHV (Extra High Voltage) atau
            yang biasa kita kenal dengan istilah Tegangan Ekstra Tinggi (TET), berkisar antara: EHV: Diatas
            245.000Volt (>245KV)

           c)  SISTEM INSTALASI TEGANGAN
              ➢  Pada sistem tenaga listrik yang besar, atau bilamana PTL terletak jauh dari pemakai, maka energi
                  ;listrik itu perlu diangkut melalui saluran transmisi, dan tegangannya harus dinaikkan dari TM
              ➢  Menjadi tegangan tinggi ( TT ). Pada jarak yang sangat jauh malah diperlukan tegangan ekstra
                  tinggi (TET ). Menaikkan tegangan itu dilakukan di gardu induk ( GI ). Dengan mempergunakan
                  transformator penaik ( step up transformer ). Tegangan tinggi di Indonesia adalah 70 kV, 150 kV
                  dan 275 kV. Sedangkan tegangan ekstra tinggi 500 kV.
              ➢  Mendekati pusat pemakaian tenaga listrik, yang dapat merupakan suatu industri atau suatu kota,
                  tegangan  tinggi  diturunkan  menjadi  tegangan  menengah  (  TM  ).  Hal  ini  juga  dilakukan  pada
                  suatu GI dengan mempergunakan
              ➢  Di  tepi-tepi  jalan  ,  biasanya  berdekatan  dengan  persimpangan,  terdapat  gardu-gardu  distribusi
                  (GD  ),  yang  mengubah  tegangan  menengah  menjadi  tegangan  rendah  (TR  )  melalui
                  transformator distribusi (distribution transformer ). Melalui tiang-tiang listrik yang terlihat ditepi
                  jalanan, energi listrik tegangan rendah disalurkan kepada para pemakai. Di Indonesia, tegangan
                  rendah adalah 220 / 380 volt, dan merupakan sistem distribusi sekunder. Pada tiang tiang TR
                  terpasang pula lampu-lampu penerangan jalan umum.
              ➢  Energi  diterima  pemakai  dari  tiang  TR  melalui  konduktor  atau  kawat  yang  dinamakan
                  sambungan rumah ( SR ) dan berakhir pada alat pengukur listrik yang sekaligus merupakan titik
                  akhir  pemilikan  PLN.  Setelah  titik  ini,  berawal  unsur  utilisasi  pada  instalasi  pemakai  tenaga
                  listrik.

             d)  PERENCANAAN
             Langkah-langkah Perencanaan yang dilakukan adalah :
                    1. Menentukan Denah tata letak peralatan listrik


                                                          SISTEM UTILITS BANGUNAN GEDUNG “INSTALASI LISTRIK”       23
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31