Page 10 - P5P2RA KELAS 7H
P. 10

Ciri khas rumah adat Betang adalah  tangga yang hanya bisa dilalui oleh satu orang dan
                   bisa dinaikkan saat malam hari untuk menghindari orang asing masuk, serta mitos ngayau.
                   Ngayau sendiri merupakan istilah untuk hantu kepala terbang.

                   4.  Rumah adat Paser
                       Rumah adat milik suku Paser ini terletak disekitar sungai dan membuatnya harus berada
                   2 meter tingginya dari permukaan tanah. Suku Paser percaya berada di sekitar aliran sungai
                   bisa memberikan mereka kelimpahan pangan, seperti ikan, kerrang, umbi-umbian, buah,
                   juga binatang hutan yang melimpah.
                       Rumah adat Paser memiliki bentuk atap bangunan berbentuk limas segitiga dengan
                   masing-masing sudut kiri dan kanan sebesar 45 derajat. Atap rumah ini terbuat dari daun
                   nipah atau kulit kayu sungkai. Pada area lantai bangunan ini menggunakan pohon niung
                   atau bambu, yang dijalin menggunakan  rotan dan anak anak kayu bundar. Dalam satu
                   rumah, biasanya terdapat 3 kepala keluarga yang merupakan orang tua, anak, dan menantu.

                   5.  Rumah adat Wahea
                   Suku Dayak Wahea atau Wahau merupakan satu-satunya suku yang mendiami Kawasan
                   sungai Tlan dan Long Msaq Teng di wilayah Wehea. Mereka tidak mengenal rumah adat
                   lain, seperti rumah adat Lamin dan Betang.Rumah adat bernama WAhea ini berbentuk
                   rumah panggung dengan jembatan sebagai penghubung  antar sesama suku.  Umumnya,
                   mereka menggunakan pasak kayu dan rotan untuk merekatkan bangunan.

                   B.  UPACARA ADAT KALIMANTAN TIMUR
                       Upacara adat tradisional Provinsi Kalimantan Timur adalah salah satu tradisi yang perlu
                   kamu ketahui. Tradisi yang menjadi bagian kekayaan bangsa Indonesia di samping ribuan
                   tradisi di negara plularis ini.
                       Agar kamu lebih paham, berikut 7 upacara adat di Provinsi Kalimantan Timur yang
                   tetap  dilestarikan  masyarakatnya.  Simak  agar  kamu  makin  kaya  tentang  tradisi  asli
                   Indonesia.

                   1.  Ngehawa'k
                       Upacara adat ini menjadi tradisi yang sering dilaksanakan masyarakat Dayak dalam
                   acara  pernikahan.  Dalam  acara  ini,  banyak  diperlihatkan  benda-benda  adat.  Banyak
                   sedikitnya  benda  yang  ditampilkan  tergantung  dari  keturunan  kedua  mempelai.  Jika
                   mempelai wanita keturunan bangsawan, maka pihak mempelai pria wajib menyediakan
                   sesuai  permintaan  pihak  mempelai  wanita.  Menurut  dictio.id  (23/3/2018),  dalam
                   Ngehawa'k terkandung pula hukuman adat. Ini sebagai konsekuensi bila di kemudian hari
                   terjadi perceraian. Konsekuensi hukuman adat ini bisa berupa denda benda adat dan hukum
                   adat sesuai dengan kesalahan dari kedua belah pihak. Denda atau hukuman adat ini tidaklah
                   ringan, sebab ini sama halnya melanggar adat istiadat dari adat Dayak itu sendiri. Sehingga
                   diharapkan masyarakat Dayak tidak melanggar adat istiadatnya sendiri.

                   2.  Dahau
                       Dahau merupakan upacara adat pemberian nama anak di Kalimantan Timur. Namun
                   upacara ini biasanya digelar oleh keluargaa keturunan bangsawan atau keluarga mampu
                   dan terpandang di wilayah tempat tinggal. Di laman mantabz.com (30/6/2019), dijelaskan
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15