Page 12 - P5P2RA KELAS 7H
P. 12
Di Kalimantan Timur, upacara adat tanam padi juga dilakukaan di suku Dayak lainnya,
dengan nama tersendiri. Seperti upacara Bob Jengau, yaitu upacara adat tanam padi suku
Dayak Modang. Kemudian Hudoq dilakukan suku Dayak Kenyah, dan Dongei bagi suku
Dayak Bahau.
6. Erau
Upacara adat Erau biasanya dilakukan sekali setahun. Upacara adat ini sebagai
ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas melimpahnya hasil panen. Termasuk kedalam
upacara adat tradisional Kalimantan Timur, tradisi Erau ini juga biasanya dilakukan sekali
dalam setahun. Tujuan dari dilaksanakannya upacara ini sebagai bentuk dari rasa syukur
mereka dengan hasil panenan yang berlimpah.
Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong
bermakna keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu,
Erau merupakan hajatan besar bagi Kesultanan Kutai dan masyarakat di seluruh wilayah
kekuasaannya yang kini mencakup sebagian besar wilayah Kalimantan Timur. Pada
awalnya, dijelaskan di laman indonesiakaya.com (30/8/2019), perhelatan ini berlangsung
selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat. Di mana dalam
perhelatan tersebut, rakyat dari berbagai penjuru negeri berpesta ria dengan
mempersembahkan sebagian dari hasil buminya untuk dibawa ke Ibukota Kesultanan.
Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsi dari Erau sebagai wujud rasa syukur atas
limpahan hasil bumi yang diperoleh rakyat Kutai. Keluarga besar Kesultanan pun menjamu
rakyatnya dengan beraneka sajian sebagai bentuk rasa terima kasih atas pengabdian mereka
kepada Kesultanan. Menurut riwayat yang diyakini masyarakat Kutai secara turun temurun,
Erau bermula sejak abad ke-12 Masehi. Catatan sejarah menyebutkan Erau pertama kali
berlangsung saat Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia belia. Ia dikemudian hari diangkat
menjadi sultan pertama Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
7. Ngerangka'u
Upacara adat Ngerangka'u yang berarti 'kematian' bagi masyarakat Dayak Tunjung
merupakan upacara yang disakralkan. Mereka meyakini upacara ini bentuk dari
kekeluargaan mereka untuk memberikan kenyamanan kepada arwah si mati yang telah
berada di sisi Sang Pencipta. Dilansir dari laman mantabz.com (30/6/2019), dikatakan
upacara Ngerangka'u ini dilakukan pada hari ke-40 setelah kematian. Upacara digelar di
rumah duka dan dihadiri sanak keluarga. Dalam upacara ini juga ditampilkan tarian adat
dengan pakaian adat lengkap. sumber :
C. BUSANA KHAS ASAL BALIKPAPAN (BAJU TAKWO)
Balikpapan merupakan kota yang dipenuhi oleh keanekaragaman budaya dan juga
warga-warga yang datang dari berbagai suku dan bangsa. Salah satu budaya khas
balikpapan yang menarik adalah baju adat mereka yakni, Baju Takwo. Baju Takwo terbagi
menjadi 3 jenis, yakni Takwo Biasa yang merupakan baju khas suku Kutai untuk
perempuan, lalu ada Takwo Sebelah atau umumnya dikenal dengan Takwo Setempik yang
merupakan baju adat suku Kutai untuk pria. Dan yang terakhir ada Takwo Kustim, yakni
baju yang merupakan simbol untuk pasangan kasih yang ber keterununan bangsawan.
Umumnya, Baju Takwo Kustim ini digunakan oleh laki-laki dalam hari penobatan raja
hingga perkawinan putri raja.