Page 11 - P5P2RA KELAS 7H
P. 11
pelaksanaan upacara Dahau biasanya digelar secara besar-besaran dan meriah. Keluarga
penyelenggara mengundang warga suku Dayak dari berbagai wilayah. Uniknya, upacara
Dahau ini berlangsung selama satu bulan penuh. Maka pantas bila hanya keturunan
bangsawan dan keluarga mampu saja yang menggelar upacara ini. Dalam upacara Dahau,
banyak dilakukan kegiatan ritual adat yang dibuat selama upacara ini berlangsung. Meski
demikian, upacara ini tetap merupakan upacara adat yang sering dilakukan masyarakat
suku Dayak Kalimantan Timur.
3. Ngugu Tahun
Hingga saat ini, suku Dayak Bahau di Kalimantan Timur tetap melestarikan upacara
adat Ngugu Tahun. Dilansir prokal.co (3/12/2012), upacara ini sebagai ungkapan rasa
syukur kepada Sang Pencipta atas pemberian kehidupan dan penghidupan. Selain suku
Dayak Bahau, upacara ini juga dilakukan oleh suku Dayak Tunjung, Dayak Banuaq, dan
Dayak Bentian.
Dalam upacara tradisi ini, banyak orang datang untuk melihat dan memeriahkan acara.
Puncak upacara adat ini adalah pemotongan kerbau. Tradisi sejenis dapat ditemui juga
dalam suku bangsa Melayu Kutai di daerah Kutai Kartanegara dengan nama Erau Pelas
Tahun.
4. Beliatn
Beliatn yaitu upacara adat berupa ritual penyembuhan yang biasa dilakukan oleh suku
Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. Upacara Beliatn yang paling populer dan sering
diselenggarakan adalah Beliatn Bawo dan Beliatn Sentiyu. Beliatn Bawo merupakan
upacara penyembuhan yang dipimpin seorang tabib perempuan. Upacara ini biasanya
dilaksanakan untuk pengobatan ringan seperti demam pada anak-anak. Sementara itu,
Beliatn Sentiyu merupakan upacara Beliatn terbesar yang dipimpin oleh seorang tabib atau
lebih. Upacara ini biasanya berlangsung hingga 4 hari 4 malam. Dilansir dari
senibudayaku.com (11/12/2017), sebelum dilakukan upacara Beliatn didahului dengan
penyembelihan beberapa ekor babi untuk diambil darahnya. Kemudian disiapkan patung-
patung kecil yang melambangkan hantu pengganggu, ornamen janur, dan ramuan dari
dadaunan.
5. Nebe'e Rau
Upacara adat Nebe'e Rau merupakan upacara tahunan tanam padi di Kalimantan Timur.
Upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak atas ladang mereka yang bisa
ditanami padi, dan berharap hasilnya berlimpah.
Menurut silontong.com (14/1/2019), upacara adat ini berlangsung selama satu bulan
dengan menampilkan berbagai acara. Diawali dari memberi makanan kepada To'q atau
sang raja kampung, untuk menjaga kampung tetap aman dan jauh dari kejahatan. Dalam
upacara adat Nebe'e terdapat beberapa tarian, seperti Lali Uga'l, yaitu sebuah tarian sakral.
Kemudian ada tarian Hudo'q Apa'h dan tarian Henda'q Uling. Tarian tradisional ini hanya
boleh ditampilkan didalam Lali Uga'l ini saja. Hal ini disebabkan bahwa tarian ini
merupakan cerita di masa lalu dijadikan sebagai pengusir hama, dari bentuk dan besarnya
akan sangat membantu masyarakat Dayak dalam menjaga ladang dan hasil tanaman
mereka.