Page 141 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 141
Temuan dan Analisis Temuan dan Analisis
Anggota masyarakat memberikan peringatan, penindakan dan perlawanan hingga menstigmatisasi penyalahguna juga merupakan bentuk pencegahan. Pendeknya, kita
sempat menimbulkan beberapa korban jiwa. 174 perlu mulai melihat bahwa minimnya mindset pencegahan di benak masyarakat
Sementara itu, sebagian anggota masyarakat yang merasa diuntungkan oleh bukan sebagai suatu penyebab, melainkan lebih sebagai akibat. Mengeksplorasi
peredaran narkotika turut melanggengkan dan menutupi transaksi dan peredaran apa saja yang menyebabkan masyarakat menjadi tidak memiliki mindset pencegahan
gelap narkotika. Pengedar menjalankan peran sosialnya sebagai “Robin Hood” dengan adalah satu langkah ke arah yang tepat untuk memitigasinya.
memberikan sejumlah uang dan bantuan hasil transaksi narkotika bagi masyarakat
sehingga masyarakat menilai pengedar berkontribusi positif bagi kemajuan masyarakat.
Dalam perspektif ini, masyarakat menilai pengedar turut meningkatkan kesejahteraan
warga. Sebagai contoh masyarakat di Gampong Lorong Lima, Lhoksumawe turut
menghalangi proses penindakan kepolisian saat hendak memberantas peredaran
narkotika. Belum lagi di Beting, Pontianak maupun kampung narkoba di Palangkaraya.
Sampai di sini bisa kita lihat bahwa persepsi masyarakat tidaklah monoton. Di
satu sisi masyarakat memandang sebagai tayangan “hiburan” dengan memperlakukan
aksi laga pemberantasan layaknya reality show. 175 Tapi di sisi lain, masyarakat juga
pragmatis dalam menyikapi bisnis-bisnis adiksi ilegal sejauh itu “menguntungkan” dan
bisa menjadi sumber ekonomi “alternatif” di tengah minim dan terbatasnya jangkauan
kue pembangunan negara di daerah mereka. 176 Terlepas dari dua pandangan berbeda
ini, satu hal yang sama yaitu bahwa mindset pencegahan bisa dibilang masih absen di
masyarakat.
Satu hal yang menurut kami perlu dipertimbangkan adalah mengarusutamakan
pendidikan dan sosialisasi yang bukan lagi soal bahaya narkotika, melainkan soal apa
yang bisa dilakukan masyarakat untuk bisa berpartisipasi aktif dalam pencegahan.
Hal ini tentunya perlu dimulai dengan memberikan pemahaman soal apa itu artinya
mencegah, bahkan, apa itu artinya berstrategi secara pertahanan aktif untuk mencegah
peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Masyarakat perlu untuk tidak sekedar
diposisikan sebagai target narkotika dan subjek yang harus dilindungi oleh BNN.
Sebaliknya perlu juga mulai dieksplorasi kemungkinan-kemungkinan masyarakat
untuk mengambil perannya sendiri dalam pencegahan: bukan sebagai informan ke
BNN/penegak hukum, bukan sekedar menjaga diri. Lebih dari itu, masyarakat perlu
memiliki pemahaman bagaimana, misalnya, merehabilitasi dan tidak mengucilkan/
174 WM Gampong Ujung Pacu Tanggal 18 September 2020.
175 Steven A. Kohm, “Naming, shaming and criminal justice: Mass-mediated humiliation as entertainment and punishment,” Crime,
Media, Culture 5, no. 2 (2009): 188–205.
176 Gutierrez, “The paradox of illicit economies: survival, resilience, and the limits of development and drug policy orthodoxy”; Deborah
Alimi, “An Agenda in-the-making: The Linking of Drugs and Development Discourses,” Journal of Illicit Economies and Development 1, no. 1
(2019): 37–51; Ray Hudson, “The illegal, the illicit and new geographies of uneven development,” Territory, Politics, Governance 0, no. 0 (31
Oktober 2018): 1–16.
126 Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) 127
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika