Page 61 - Grafis Islam 01-Islam, Tradisi dan Khazanah Budaya
P. 61
SENI PERTUNJUKAN
WAYANG
MENAK
Wayang menak adalah wayang golek menak yang
menampilkan cerita dari pustaka Serat Menak yang
terpengaruh Islam. Wayang ini menggunakan bahasa
Jawa, ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Wayang golek menak ini awalnya diciptakan oleh
Sunan Kudus, diyakini muncul pertama kali di daerah
Kudus pada masa pemerintahan Sunan Paku Buwana
I.
Selanjutnya Ki Trunadipura, seorang dalang dari
Baturetno, Surakarta, pada zaman pemerintahan
Mangkunegara VII (1916 – 1944) menciptakan kembali
golek menak ini. Sumber cerita dari Kitab Menak
dengan latar belakang cerita negeri Arab, pada masa
perjuangan Nabi Muhammad SAW menyebarkan
agama Islam. Kitab Menak menceritakan Amir
Hamzah, paman Nabi Muhammad SAW. Isi pokok
cerita adalah permusuhan antara Amir Hamzah yang
beragama Islam dengan Prabu Nursewan yang belum
memeluk agama Islam. Seiring berjalannya waktu dan
berkembangnya versi cerita carangan, jumlah boneka
(golek) menak yang pada awalnya 70 buah bertambah
menjadi sekitar 150 hingga 200 buah.
Meskipun tokoh cerita dan latar
belakangnya budaya Arab, wayang
golek menak diberi pakaian mirip
dengan wayang kulit purwa,
antara lain dengan memberinya
kuluk, jamang, sumping, dan
sebagainya. Namun, jubah dan
tutup kepala dipakai untuk
sebagian tokohnya.
Literasi Nasional
48