Page 62 - Grafis Islam 01-Islam, Tradisi dan Khazanah Budaya
P. 62
SENI PERTUNJUKAN
WAYANG
sadat
Wayang sadat adalah wayang gubahan baru yang
dibuat oleh Suryadi Warnosuharjo pada pertengahan
1985 dan digunakan sebagai wahana pendidikan.
Suryadi yang banyak menghabiskan waktunya belajar
mendalang, membaca buku seni pedalangan, sejarah
kerajaan-kerajaan Islam pertama di Jawa, dan riwayat
para penyebar Islam di Jawa, dia menciptakan 20
cerita dan 40 boneka wayang yang disebut wayang
sadat.
Wayang sadat merupakan media dakwah, sama
seperti wayang kulit pada masa Wali Sanga. Namun
pada wayang sadat, mulai dari dalang hingga
lakonnya menggunakan orang dan bercerita tentang
sejarah perjuangan para wali di Pulau Jawa. Gending
dan kostum bernuansa islami. Dibuka dengan bedug,
diikuti ucapan asalamualaikum. Musik wayang sadat
merupakan perpaduan musik Timur Tengah, rebab
dan gamelan Jawa. Gendingnya salawatan, sementara
dalangnya mengunakan sorban, pengrawitnya
menggunakan kopiah, sedangkan sindennya berjilbab.
BUKU 1 Islam, Tradisi, Khazanah Budaya
49
Sebagai sarana-sarana dakwah dan tablig,
wayang sadat mementaskan lakon para wali dari
Kerajaan Demak sampai Kerajaan Pajang.
Sumber: Ilustrasi berdasarkan Indonesia Heritage, Seni Pertunjukan. 2002.