Page 53 - E-MODUL HORTIKULTURA
P. 53
menjadi bibit. Ketika sudah mencapai sekitar 1 meter maka ia sudah siap
dipindahkan pada lahan tanam. Jika sudah mempunyai pohon alpukat berkualitas
baik maka bibit dari biji bisa disiapkan sendiri, namun jika tidak punya kita dapat
membelinya dengan syarat biji yang kita tanam berasal dari buah yang benar – benar
tua dan matang serta berasal dari tanaman berkualitas baik, istimewa atau bahkan
unggul.
c) Melalui sambung pucuk atau okulasi
Cara ini dapat diakukan jika ingin pohon alpukat yang telah disemai dari biji
dapat cepat berbuah. Mengambil tunas pohon alpukat yang telah berbuah sebagai
batang atas dan pohon alpukat hasil semai biji menjadi batang bawah.
2. Persiapan Lahan Tanam
Tanaman alpukat yang memiliki akar serabut yang sedikit tidak akan tumbuh
dengan baik dalam struktur tanah yang padat. Tanaman alpukat tidak cocok untuk
dibudidayakan dalam tanah yang berat serta air dalam tanahnya dangkal dan susah
dibuang. Tanah remah yang mengandung humus atau bahan organis adalah tempat
yang terbaik untuk tanaman alpukat. Lahan yang akan digunakan diolah terlebih
dahulu dengan membersihkan semua gulma atau tanaman pengganggu hingga
bebatuan yang ada pada lahan tanaman. Kemudian gemburkan lahan tanam dengan
cara dibajak atau dicangkul, kemudian dicangkul halus sebanyak 2 – 3 kali.Setelah
lahan siap maka selanjutya memuat lubang tanam dengan ukuran sekitar 60 x 60 cm
dengan kedalaman sekitar 60-80 cm. Jika jumlah bibit yang akan ditanam banyak
maka lubang tanam dibuat dengan jarak yang sama yaitu sekitar 6 x 6 m. Lubang
tanam yang telah dibuat selanjutnya diisi dengan pupuk kandang hingga 2/3 bagian
lubang tanam dan biarkan pupuk sekitar 3-4 minggu hingga pupuk meresap
sempurna dalam tanah .
3. Irigasi
Alpukat membutuhkan curah hujan > 1000 mm setahun, tersebar sepanjang
tahun, dengan musim kering dua bulan sebelum berbunga. Kebanyakan tanaman
alpukat perlu diairi. Tanaman membutuhkan sekitar 25 mm air per minggu. Petani
52