Page 43 - MANUAL OP BENDUNG KLEPEK
P. 43

MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN

                                                                 Bendung Klepek D.I. PACAL Di Kabupaten Bojonegoro


                            (3)  PPA  dan  Pekarya  hendaknya  memantau  ketinggian  endapan  didepan
                                bangunan ukur, sehingga endapan lumpur tidak mengganggu pengukuran.

                            B. Bangunan Pengatur
                            Operasi  bangunan  pengatur  (bangunan  bagi,  bangunan  bagi-sadap  dan
                            bangunan  sadap)  pada  musim  kemarau  merupakan  faktor  utama  dalam
                            pembagian air irigasi, sehingga operasi setiap bangunan sadap harus dipantau
                            secara  langsung  oleh  HIPPA/GHIPPA  bersama  Juru  Pengairan/Pimpinan
                            Kemantren.

                            Juru  Pengairan/Pimpinan  Kemantren  diharapkan  juga  melakukan  pembinaan
                            teknis pembagian air di daerah layanan jaringan irigasi yang menjadi tanggung
                            jawab HIPPA, sehingga tidak menimbulkan konflik sosial dan pembagian air.

                            Prosedur yang dilakukan pada musim hujan adalah sebagai berikut :
                            (1)  Debit air irigasi yang dialirkan ke saluran sekunder atau petak tersier diatur
                                melalui  pembukaan  pintu  pengambilan.  Debit  ini  sesuai  dengan  rencana
                                pemberian  air  (Formulir  04-E),  sehingga  diperlukan  tindakan  sebagai
                                berikut :
                                a.  Jika  diawali  dengan  penutupan  saluran  secara  total,  lakukan
                                    pembukaan  pintu  setinggi  5  -  10cm  dari  dasar  saluran,  kemudian
                                    setelah 5 - 10 menit lakukan pengecekan tinggi muka air pada peilscall

                                    bangunan  ukur  guna  mengecek  debit  yang  mengalir  dengan  jatah
                                    pemberian air.
                                b.  Pendugaan  debit  yang  mengalir,  ditentukan  berdasarkan  pembacaan
                                    pada  ketinggian  muka  air  pada  peilscall   bangunan    ukur    dan
                                    dilakukan tindakan sebagai berikut :
                                      Jika debit yang terukur di bangunan ukur terlalu besar dari rencana
                                        pemberian air, maka dilakukan pengecilan pembukaan pintu.
                                      Jika debit yang terukur di bangunan ukur terlalu kecil dari rencana
                                        pemberian air, maka dilakukan pembesaran pembukaan pintu.
                                Pembukaan dan penutupan pintu pengambilan setiap langkah tidak boleh
                                lebih  dari  10  cm  dan  diberi  selang  waktu  beberapa  saat  untuk  langkah
                                selanjutnya,  agar  keadaan  aliran  tetap  stabil,  meskipun  terjadi  fluktuasi

                                aliran akibat  pengambilan.
                            (2)  Jika  terjadi  giliran  maka  pintu  pengambilan  untuk  saluran  sekunder  atau
                                petak tersier yang tidak mendapatkan jatah air irigasi, dilakukan penutupan
                                secara penuh.
                            (3)  Pada  umumnya  debit  yang  dialirkan  kecil,  sehingga  perlu  dilakukan
                                pemantauan pada bangunan sadap yang ada, jika ketinggian air kurang,
                                maka  dapat  dilakukan  penambahan  skot  balok  atau  lainnya  dengan
                                koordinasi Pimpinan Kemantren.


                                                                                                      36
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48