Page 44 - MANUAL OP BENDUNG KLEPEK
P. 44

MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN

                                                                 Bendung Klepek D.I. PACAL Di Kabupaten Bojonegoro


                            (4)  Pelaksana  teknis  (HIPPA/GHIPPA)  bersama  petugas  dinas  pengairan
                                hendaknya  selalu  memantau  endapan  di  saluran  ukur  agar  tidak
                                mengganggu pengukuran (pembersihan dilakukan setiap 20 hari sekali).


                  4.6.  Pemantauan  Dan  Evaluasi  Dengan  Cara  Pelaporan  Menggunakan
                        Blangko -E

                        Jumlah formulir eksploitasi ini dalam rangka eksploitasi irigasi sebanyak 27 formulir
                        yang diberikan kode akhiran O , sehingga kode formulir yang ada adalah Formulir
                        01-E sampai Formulir 27-E. masing-masing formulir merupakan laporan dan olahan
                        data eksploitasi.

                        Formulir eksploitasi dapat dibedakan menjadi enam alur parameter data, yaitu :
                           (1). Data hujan,
                           (2). Data debit dan kadar sedimen,
                           (3). Data tanaman,
                           (4). Data   tanaman  meliputi  jenis  dan luas tanaman, kerusakan tanaman dan
                                produksi padi.
                           (5). Mutasi baku sawah, dan
                           (6). Rencana tata tanam.

                        Guna  menunjang  penetapan  RTTG,  maka  dilakukan  pula  evaluasi  dengan
                        mempergunakan formulir analisis-1 (analisis debit andalan), analisis 2 (perkiraan -
                        rencana tata tanam) dan analisis 3 (perkiraan rencana tata tanam).


                         4.6.1.  Data Hujan
                         Data  hujan  dari  masing-masing  stasiun  yang  menjadi  tanggung  jawab  Juru

                         Pengairan  /Pimpinan  kemantren  dicatat  setiap  hari  (Formulir  03-E).  Jika  terjadi
                         hujan lebih besar dari 100 mm maka harus dilaporkan pada Pengamat Pengairan,
                         UPT  Dinas  pengairan  melakukan  suatu  tindakan  preventif  agar  tidak  terjadi
                         genangan/banjir,  sehingga  UPT  Dinas  Pengairan    memberikan  komando  dalam
                         operasional sistem drainase yang ada.
                         Setiap  10  hari  sekali  Juru  pengairan/Pimpinan  Kemantren  pengairan  harus
                         melaporkan  ke  Pengamat  Pengairan,  dan  dicatat  pada  buku  register  hujan  dan

                         Formulir  06-E  bersama-sama  stasiun  curah  hujan  yang  berada  di  UPT  Dinas
                         Pengairan  tersebut.  Dari  Formulir  06-E,  Dinas  Pengairan  Kabupaten  akan
                         merekap/memisahkan data curah hujan ini menjadi laporan bulanan (Formulir 11-
                         E)  dan  laporan  tahunan  (Formulir  17-E),  dan  dikirim  ke  Koorwil  daerah  dan
                         propinsi.









                                                                                                      37
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49