Page 45 - MANUAL OP BENDUNG KLEPEK
P. 45

MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN

                                                                 Bendung Klepek D.I. PACAL Di Kabupaten Bojonegoro


                         4.6.2.  Data Debit

                         Data  debit  diperoleh  dari  pengukuran  setiap  pengambilan  air  bangunan  utama
                         atau bangunan bagi/sadap. Tanggung jawab pencatatan debit berada pada Juru
                         Pengairan/Pimpinan Kemantren dan hendaknya dilakukan setiap hari.

                         Tipe  bangunan  ukur  yang  ada  adalah  ambang  lebar.  Prosedur  operasional
                         bangunan ukur adalah sebagai berikut :
                         (1)  Bangunan  ukur  diusahakan  memenuhi  persyaratan  hidrolis,  sehingga  perlu
                             dilakukan tindakan sebagai berikut:
                             a.  Endapan lumpur dihulu bangunan ukur ini  diharapkan tidak melebihi 20cm
                                dari ambang bangunan ukur.
                             b.  Aliran  air  di  hilir  bangunan  ukur  tidak  terganggu  oleh  sampah,  batang-
                                batang pohon dan lain-lain, sehingga sampah atau benda-benda lain yang
                                mengganggu harus dibersihkan, dan
                             c.  Pembuatan bangunan di hilir bangunan ukur dalam jarak 300m, sebaiknya
                                dihindari atau dilarang.
                         (2)  Debit yang mengalir diduga dengan melihat tinggi muka air di peilscall /papan
                             duga bangunan ukur. Selain bangunan ukur pada ambang pelimpah beberapa
                             bangunan pengatur dipergunakan juga untuk mengukur debit yang dialirkan.
                             Pencatatan debit pengambilan yang tercatat dibangunan ukur dilakukan sekali
                             setiap hari (pagi hari). Hasil pengukuran dicatat oleh Juru Pengairan/Pimpinan
                             Kemantren pada formulir 01-E dan papan operasi. Hasil pencatatan debit ini
                             hendaknya telah diolah sehingga diperoleh nilai kehilangan air atau efisiensi.


                         4.6.3.  Data Tanaman

                         Data tanaman meliputi jenis dan luas tanaman, kerusakan tanaman dan produksi
                         padi. Adapun uraian masing-masing data adalah sebagai berikut:
                         A.  Jenis dan Luas Tanaman setiap Desa/Kelurahan
                             Jenis dan luas tanaman setiap desa/kelurahan dari intake petak tersier yang
                             menjadi  wilayah  kerja  Juru  Pengairan/pimpinan  kemantren  dicatat  pada
                             Formulir  02-E.  Pencatatan  jenis  dan  luas  tanaman  ini  berurutan  mulai  dari
                             desa atau kelurahan sampai menjadi petak tersier. Pengolahan data tanaman
                             sebagai  parameter  kebutuhan  air,  maka  luas  per  jenis  tanaman  dilakukan
                             konversi ke satuan pemberian air, yaitu nilai LPR.

                             Data ini dilaporkan ke UPT Dinas Pengairan setiap 10 hari sekali.
                             Formulir  02-E  dirangkum  menjadi  bentuk  satuan  LPR  tersier,  LPR  sekunder
                             dan  LPR  Primer  dalam  jaringan  irigasi  dalam  rencana  pembagian  air.
                             Pengolahan  akhir  nilai  LPR  setiap  jaringan  irigasi  dipergunakan  untuk
                             menunjukkan keadaan irigasi (Formulir 12-E).






                                                                                                      38
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50