Page 121 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 121
1. Temuan dari Visintainer’s (dalam Seligman, 2007) bahwa Orang yang mengisolasi dirinya sendiri ketika sakit cenderung
learned helplessness pada tikus lebih rentan menumbuhkan akan bertambah parah penyakitnya.
tumor. Penemuan ini melihat bahwa sistem kekebalan pada
tikus yang tidak berdaya berkurang. Sistem kekebalan tubuh Depresi
berguna untuk melawan penyakit. Penelitian melihat sistem
kekebalan dari tikus yang tidak berdaya ditemukan bahwa Depresi merupakan ungkapan dari rasa pesimisme.
pengalaman yang tidak dapat dielakkan membuat sistem Manusia saat ini berada di tengah epidemik depresi, salah satu
kekebalan melemah. T-cells dari darah tikus yang mengalami konsekuensinya adalah banyak orang melakukan bunuh diri. Saat
tidak berdaya mulai tidak berkembangbiak dengan cepat dan ini orang yang mengalami depresi parah sepuluh kali lebih banyak
menghancurkan kuman atau bakteri ketika masuk ke dalam dibandingkan lima belas tahun yang lalu. Wanita dua kali lebih
tubuh. penemuan ini menunjukkan learned helplessness tidak banyak melakukan bunuh diri dibandingkan pria, dan saat ini lebih
hanya berakibat pada perilaku tetapi juga seluruh hal yang banyak terjadi dibandingkan generasi yang lalu.
berhubungan dengan sel dan membuat sistem kekebalan tubuh
lebih lemah. Hal ini dapat dilihat bahwa individu tidak mudah
langsung menjadi tertekan atau depresi ketika individu Hingga saat ini ada dua pendekatan yang kita pelajari
mengalami kegagalan. Individu optimis lebih sedikit mengalami mengenai depresi, yaitu psikoanalitik dan biomedis. Psikoanalitik
learned helplessness dibandingkan orang yang pesimis. dasarnya adalah teori dari Sigmund Freud. Freud mengatakan
Semakin sedikit pengalaman learned helplessness, semakin depresi adalah rasa kemarahan terhadap diri sendiri. Orang yang
terbentuk sistem kekebalan tubuh yang baik. merasakan depresi akan menghina diri sendiri sebagai manusia yang
2. Individu yang optimis menghasilkan kesehatan yang baik, tidak berharga dan ingin rasanya bunuh diri serta mempunyai rasa
dengan cara menjaga pola hidup yang baik dan mencari saran sangat membenci dirinya.
medis. Berbeda dengan individu yang pesimis. Individu yang
pesimis percaya bahwa dirinya tidak dapat disembuhkan ketika Pandangan pertama yaitu psikoanalistik yang mengatakan
mengalami sakit. “Ia percaya bahwa tidak ada yang dapat bahwa manusia tidak mudah menghilangkan rasa depresi. Depresi
dilakukannya, jadi untuk apa berusaha?”. Contohnya kurang merupakan hasil dari konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan
lebih seperti orang yang berhenti untuk merokok karena tidak dan adanya pertahanan diri yang berlapis-lapis. Freud percaya dan
sanggup melakukannya dan berpikir bahwa dirinya tidak bias akhirnya dapat menyelesaikan konflik yang ada untuk dapat
berhenti merokok. Jadi optimis itu keputusan dari individu mengurangi kecenderungan depresi hanya dengan cara
tersebut. seperti hanya ketika melakukan seseorang mencegah menghancurkan pertahanan tersebut. Tahun demi tahun, terapis
dirinya mengalami sakit, maka ia menjaga kesehatannya psikoanalisis berjuang untuk mendapatkan wawasan ke masa kanak-
dengan rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter (medical cek kanak mengenai kemarahan atas diri sendiri sebagai resep untuk
up). depresi.
3. Optimis menjadi suatu hal yang penting dengan kesehatan
disaat individu mengalami peristiwa-peristiwa yang buruk. Lebih dari 90 persen kasus, mengalami depresi episodik
Semakin banyak seseorang menghadapi peristiwa-peristiwa yang datang dan pergi. Episode ini terjadi antara tiga hingga dua
buruk yang terjadi, semakin orang tersebut mengalami sakit. belas bulan. Meskipun banyak ribuan pasien yang melakukan
Seseorang yang selama enam bulan mengalami PHK, perceraian beratus ribu sesi, terapi psikoanalis telah terbukti tidak efektif untuk
biasanya mendapatkan resiko penyakit seperti serangan jantung, masalah depresi. Pendekatan ini lebih terfokus pada kesalahan masa
dan kanker. Itu sebabnya ketika perubahan hidup terjadi, orang lalu pasien. Teori psikoanalitik berpendapat bahwa karena keku-
tersebut perlu untuk memeriksakan kesehatannya lebih rutin rangan karakter, pasien membawa depresi atas dirinya. Pasien
dibandingkan biasanya. Meskipun orang tersebut merasa baik- menginginkan menjadi depresi. Pasien mendorong untuk
baik saja. Begitu pula ketika mengalami pindah kerjaan, putus menghukum diri sepanjang hidupnya jika ia bisa.
cinta, pensiun, atau ketika orang yang dicintainya meninggal
dunia. Pandangan kedua yaitu dari pendekatan biomedis. Menurut
4. Adanya dukungan sosial. Dukungan sosial sangat membantu ahli psikiatris biologi merupakan penyakit tubuh. depresi muncul
kesehatan fisik seseorang. Orang yang belum menikah dari cacat warisan biokimia, kemungkinan dari kromosom nomer
mempunyai resiko lebih tinggi untuk mendapatkan depresi atau 11 yang menghasilkan ketidakseimbangan kimiawi di otak. Pskiatris
tekanan dibandingkan orang yang menikah. Bahkan untuk biologi mengobati depresi dengan obat atau terapi kejut listrik, ini
kehidupan sosial pada umumnya dapat melawan penyakit. merupakan cara yang cepat, murah, dan cukup efektif.
Perkembangan terkini Psikologi Kepribadian Halaman 6
Perkembangan terkini Psikologi Kepribadian
110 Perkembangan terkini Psikologi Kepribadian Perkembangan terkini Psikologi Kepribadian Halaman 7 111