Page 104 - BUKU KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK KELAS X SMA/MA SEMESTER II
P. 104

92                                                                                Kimia Berbasis Kontekstual



               persamaan  reaksi.  Secara  umum,  persamaan  reaksi  dapat  dituliskan
               sebagai berikut

                                aA(a) + bB (b)→ cC (c) + dD (d)


               Keterangan:
               a,b,c,d: koefisien reaksi
               A dan B: zat pereaksi (reaktan)
               C dan D: zat pereaksi (reaktan)
               (a), (b), (c), (d): wujud zat
               tanda + artinya dicampurkan/direaksikan dengan
               tanda →artinya menghasilkan
                        Hal-hal  yang  digambarkan  dalam  persamaan  reaksi  adalah  di
               sebelah kiri tanda panah disebut zat-zat pereaksi (reaktan) dan di sebelah
               kanan  tanda  panah  disebut  zat-zat  hasil  reaksi  (produk).  Tanda  panah
               dibaca  yang  artinya  “membentuk”  atau  “bereaksi  menjadi”.  Tanda
               panah memisahkan antara zat pereaksi dengan zat hasil reaksi.Wujud atau
               keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas (g),
               cairan (liquid atau l), zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous atau aq).
               Bilangan yang mendahului rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi
               disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi diberikan untuk menyetarakan
               atom-atom  sebelum  dan  sesudah  reaksi.  Selain  untuk  menyetarakan
               persamaan  reaksi,  koefisien  reaksi  menyatakan  perbandingan  paling
               sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi.
                        Misalnya,  reaksi  antara  gas  hidrogen  dengan  gas  oksigen
               membentuk air sebagai berikut:

                        Pereaksi atau reaktan             Hasil reaksi/produk
                       2 H2 (g)       +    O2 (g)              2H2O (l)


                Koefisien H2  = 2    Koefisien O2  = 1     Koefisien H2O = 2

               Berdasarkan  persamaan  reaksi  di  atas,  berarti  2  molekul  hidrogen
               bereaksi dengan 1 molekul oksigen membentuk 2 molekul  H2O. Oleh
               karena itu sebaiknya dihindari koefisien pecahan karena dapat memberi
               pengertian  seolah-olah  partikel  materi  (atom  atau  molekul)  dapat
               dipecah.
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109