Page 106 - BUKU KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK KELAS X SMA/MA SEMESTER II
P. 106
94 Kimia Berbasis Kontekstual
jumlah atom H pada ruas kiri dan ruas kanan sama. C3H8 (g) + O2
(g) →3CO2 (g) + 4H2O (l)
3. Jumlah atom O di ruas kiri = 2, sedangkan di ruas kanan = 10 maka
diletakkan koefisien 5 di depan atom O pada ruas kiri sehingga
jumlah atom O pada ruas kiri dan ruas kanan sama C3H8 (g) + O2
(g) →3CO2 (g) + H2O (l)
4. Maka persamaan reaksi sudah setara
C3H8 (g) + O2 (g) →3CO2 (g) + H2O (l)
3.4.2 Pereaksi Pembatas
Jika kita mereaksikan dua atau lebih zat pereaksi dengan jumlah
sembarang, maka akan terdapat peluang sebagian zat pereaksi habis lebih
dahulu dan sebagian pereaksi yang lain tersisa. Di dalam suatu reaksi
kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang ditambahkan tidak selalu
sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini menyebabkan
ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi
demikian disebut pereaksi pembatas
Dalam suatu reaksi kimia, jika satu dari zat yang bereaksi
habism maka otomatis reaksi akan berhenti. Oleh karena itu, pereaksi
pembatas adalah zat yang menentukan seberapa banyak zat yang akan
bereaksi dan seberapa banyak zat yang akan dihasilkan. Berikut ini
adalah langkah-langkah yang akan memudahkan kita dalam menentukan
pereaksi pembatas.
1. Nyatakan zat yang diketahui dalam mol.
2. Bagilah jumlah mol masing-masing pereaksi dengan koefisien
masing-masing.
3. Pereaksi yang hasil pembagiannnya paling kecil adalah pereaksi
pembatas.