Page 24 - E-Modul Kebijakan Cultuurstelsel Belanda di Karesidenan Madiun
P. 24

24






                     Madiun,  Magetan,  Ngawi,  dan  Ponorogo  (Margana,


                     2017:114).

                       Selain melakukan reorganisasi wilayah administrasi,


                     pemerintah  Belanda  juga  melakukan  reorganisasi


                     birokrasi  dan  pemerintahan.  Pada  tahun  1830,  wilayah


                     Madiun  memiliki  kurang  lebih  20  bupati  yang  kemudian

                     jumlah tersebut diperkecil oleh pemerintah Belanda menjadi


                     5  orang  bupati.  Masing-masing  bupati  menguasai  satu


                     kabupaten  yang  meliputi  Madiun,  Ngawi,  Magetan,


                     Ponorogo,  dan  Pacitan.  Adapun  reorganisasi  birokrasi

                     tersebut bertujuan untuk menciptakan birokrasi yang efisien


                     dan  sesuai  administrasi  rasional  (modern).  Pentingnya


                     pengaruh  bupati  bagi  masyarakat  Jawa  menyebabkan


                     reorganisasi  birokrasi  ini  dilakukan  secara  hati-hati  dan

                     bertahap.  Bahkan,  pemerintah  Belanda  juga  memberikan


                     kompensasi kepada para bupati yang kehilangan wilayahnya


                     (Margana, 2017:116).




                                                    Klik peta dibawah ini !













                                          Gambar Peta Karesidenan Madiun


                    https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/2012123
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29