Page 23 - EMODUL POE SUPLEMEN KOBA REVISI4
P. 23

oleh kelompok sel beta di pankreas. Insulin memberi sinyal kepada sel tubuh agar menyerap
               glukosa.  Insulin,  bekerja  dengan  hormon  pankreas  lain  yang  disebut  glukagon,  juga
               mengendalikan jumlah glukosa dalam darah. Apabila tubuh menghasilkan terlampau sedikit
               insulin atau jika sel tubuh tidak menanggapi insulin dengan tepat terjadilah DM. DM biasanya
               dapat dikendalikan dengan makanan yang rendah kadar gulanya, obat yang di minum, atau
               suntikan insulin secara teratur (Thandra, 2008).

                      Diantara penyakit degeneratif, DM menjadi salah satu ancaman kesehatan manusia.
               Penyakit  ini  tidak  menular  tetapi  jumlah  penderitanya  akan  terus  meningkat  di  massa
               mendatang.  Menurut  data  International  Diabetes  Federation  (IDF),  pada  tahun  2015
               menyatakan  jumlah  estimasi  penyandang  DM  di  Indonesia  diperkirakan  sebesar  10  juta.
               Penyandang  DM  di  Indonesia  diperkirakan  akan  meningkat  menjadi  16,2  juta  pada  tahun
               2040 (Depkes RI, 2016). Oleh sebab itu, kasus ini telah mendorong para peneliti melakukan
               berbagai penelitian dan perkembangan dalam mencari obat anti-diabetes yang lebih efektif.
               Salah satu usaha yang telah dilakukan adalah dengan mencari tumbuhan obat tradisional yang
               dipercaya  masyarakat  setempat  dapat  mengobati  penyakit  DM,  salah  satunya  adalah
               tumbuhan tradisional Caesalpinia bonduc L.

                      Penelitian mengenai tumbuhan tradisional tersebut telah dilakukan oleh peneliti Anas
               (2014) menyatakan bahwa, ekstrak biji Caesalpinia bonduc L. dapat menurunkan kadar gula
               darah M. musculus jantan diabetes diinduksi aloksan dari 135,4 mg/dL menjadi 104,2 mg/dL.
               Ekstrak biji Caesalpinia bonduc L. tersebut mengandung senyawa aktif metabolit sekunder
               yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Penurunan kadar gula yang terjadi diduga
               disebabkan  oleh  kandungan  senyawa  aktif  pada  biji  Caesalpinia  bonduc  L.    khususnya
               flavonoid yang diduga dapat meningkatkan produksi insulin pada sel  β pancreas sehingga
               kadar gula darah menjadi normal kembali.

                      Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti Anas tersebut, mendorong
               penulis  untuk  lebih  mengembangkan  potensi  obat  anti-diabetes  ekstrak  biji  Caesalpinia
               bonduc L. dengan memanfaatkan sistem penghantaran obat yang lebih efektif yakni ke dalam
               bentuk Solid Lipid Nanoparticles (SLN) yang ditinjau dari data hematologi antidiabetes pada
               mencit yang diinduksi aloksan.



















                                                               E-MODUL SUPLEMEN KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM   23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28