Page 36 - manajemen
P. 36
1.36 Manajemen
sehingga produktivitas akan meningkat. Teori spesialisasi tersebut
mengilhami banyak kalangan, termasuk pemikir-pemikir manajemen yang
hidup setelah masa Adam Smith.
Meskipun manajemen telah dipraktikkan dan dibicarakan pada zaman
kuno, kejadian semacam itu relatif sporadis dan tidak ada upaya yang
sistematis untuk mempelajari manajemen. Karena itu, manajemen selama
beberapa abad kemudian “terlupakan”.
Ada alasan lain. Ilmu ekonomi berkembang terlebih dulu. Bisnis atau
perdagangan dimasukkan dalam disiplin ekonomi. Ekonomi biasanya
mengasumsikan manajemen yang sudah efisien. Karena itu, studi manajemen
tidak berkembang. Alasan lain, manajemen sering dianggap sebagai seni atau
praktik, bukan ilmu. Manajer yang baik tidak perlu mempelajari teori
manajemen, tetapi dengan “magang” atau terjun langsung ke lapangan. Status
ilmu manajemen sama seperti keterampilan mengetik. Semakin sering
mengetik, semakin lancar kemampuan mengetiknya. Dengan demikian, tidak
perlu belajar “ilmu mengetik”.
Pada akhir abad 19-an, perkembangan baru membutuhkan studi
manajemen yang lebih serius. Pada waktu industrialisasi berkembang pesat,
perusahaan-perusahaan berkembang menjadi perusahaan raksasa. Perusahaan
besar, seperti IBM atau General Motors, mulai muncul pada awal abad ke-
20-an. Pekerja mencapai ribuan orang. Produksi dilakukan secara massal.
Input masuk dalam jumlah besar. Proses produksi harus dilakukan dengan
cepat (efisien). Pengelolaan perusahaan besar tentunya semakin kompleks.
Studi manajemen yang lebih serius semakin diperlukan.
B. TEORI MANAJEMEN KLASIK
1. Pendahulu/Pionir Teori Manajemen Klasik
a. Robert Owen (1771—1858)
Robert Owen merupakan manajer dan pemilik beberapa pabrik kapas
(cotton) di Inggris. Pada waktu itu, kondisi kerja di pabrik sangat buruk.
Owen sampai pada kesimpulan bahwa manajer harus menjadi pembaru
(reformer). Ia melihat peranan pekerja yang cukup penting sebagai aset
perusahaan. Pekerja bukan hanya merupakan input, tetapi merupakan sumber
daya perusahaan yang signifikan. Selanjutnya, dia memperbaiki kondisi kerja
pekerjanya dengan mendirikan perumahan (tempat tinggal) yang lebih baik.
Ia mendirikan toko tempat pekerja bisa membeli barang kebutuhan di toko