Page 247 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 247
Bab. 4
Demokrasi Terpimpin (1959 – 1967)
4.1. Pengantar
Sejak usia muda Soekarno telah berjuang untuk mengangkat
derajat dan martabat bangsanya dari exploitasi kapitalisme dan
imperialisme. Soekarno tersentuh nurani keadilannya setelah bertemu
dengan seorang petani kecil pemilik sebidang tanah yang tidak luas dan
dikerjakan sendiri.Ia bernama Marhaen. Nasibnya tidak berbeda dengan
leluhurnya pewaris kemiskinan di tanah tumpahnya darahnya
sendiri.Kaum feudal berganti-ganti mengexploitasi leluhurnya, dan tiba
gilirannya diexploitasi oleh kaum kapitalis dan imperialis Soekarno
gundah.Dari kegundahan itu lahir hasrat, tekad untuk mewajibkan
dirinya berbuat, berjuang untuk membangunkan kesadaran para
Marhaen-marhaen, bahwa mereka adalah obyek dari I’explatation de
I’homme par I’homme atau penganiayaan oleh manusia yang berkuasa.
Alam pikiran mereka harus diubah, kesadaran diri dan
masyarakatnya harus dibangunkan, digerakkan untuk perbaikan nasib
mereka melalui suatu organisasi pergerakan.
Dalam sebuah buku tipis yang ditulis pada Maret 1933, ia
menegaskan :
Oleh karena itu pergerakan kita janganlah pergerakan kecil-
kecilan, pergerakan kita haruslah didalam hakekatnya suatu pergerakan
yang ingin merobah sama sekali sifatnya masyarakat, suatu pergerakan
yang ingin menjebol kesakitan-kesakitan masyarakat. …. Suatu
pergerakan yang sama sekali ingin menggugurkan stelsel dan
imperialisme dan kapitalisme….
235