Page 248 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 248
Pengayaan Materi Sejarah
Pengertian kita haruslah suatu pergerakan yang pada hakekatnya
menuju kepada suatu ommekeer (perubahan) susunan sosial.
Bagaimana ommekeer susunan sosial bisa terjadi?
Pertama-tama, oleh kemauannya dan tenaganya masyarakat
sebagai immanente krachten (kekuatan rahasia) dari pada masyarakat
itu sendiri.Tetapi tertampak lahirnya, lahirnya, jasmaninya oleh suatu
pergerakan rakyat jelata yang radikal yakni massa-aksi.
…… massa-aksi adalah senantiasa menjadi paraji pada saat
masyarakat tua yang hamil itu melahirkan masyarakat yang
baru.(Mencapai Indonesia Merdeka, 1933, hal. 33-34).
Di dalam perjalanan sejarah, Soekarno belum melihat perubahan
di dalam masyarakat sebagaimana ia cita-citakan, ia pikirkan, ia
perjuangkan, sejak muda. Pada era Demokrasi Terpimpin, ia tampil tidak
saja sebagai Presiden, tetapi tampil sebagai pemimpin perubahan untuk
mengangkat derajat dan martabat bangsanya, sebagaimana yang
diperjuangkan sejak usia muda.
4.2. Konsepsi Demokrasi Terpimpin dan Revolusi Soekarno
1. Demokrasi Terpimpin
Tiga minggu setelah Dekrit Kembali ke UUD 45, pada
hari ulang tahun kemerdekaan 17 Agustus 1959, Presiden
Soekarno mengucapkan pidato resminya yang berjudul
“Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Pidato ini adalah
pertanggung jawaban Presiden atas Dekrit Presiden 5 Juli
1959, dan mengenalkan sistim demokrasi terpimpin yang
berdasar pada konsepsi Presiden 1957.Demokrasi Terpimpin
adalah demokrasi kekeluargaan dengan kepemimpinan tanpa
dasar anarchi liberalisme dan tanpa otokrasi diktator dan
bukan pula demokrasi tanpa batas.Suatu demokrasi tidak
menitikberatkan satu orang satu suara, tetapi menitik
beratkan setiap orang wajib berbakti untuk kepentingan
umum kepada masyarakat.Presiden merumuskan segitiga
kerangka demokrasi terpimpin yaitupembentukanNKRI,
masyarakat adil dan makmur, membangun persahabatan
dengan negara-negara di dunia, terutama negara-negara
Asia – Afrika (A-A).
236