Page 252 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 252
Pengayaan Materi Sejarah
Selanjutnya Presiden menyatakan ada tiga periode
revolusi bangsa Indonesia.Pertama, periode physical
revolution (1945 – 1950).Kedua, periode survival (1950 –
1955).Ketiga, periode investment (1955 – 1960)
yaituinvestment of human skill, material investment dan
mental investment.Tujuannya untuk merealisasi Amanat
Penderitaan Rakyat (Ampera), membongkar demokrasi liberal
dan dipancangkan Demokrasi Terpimpin. Bagi bangsa
Indonesia, revolusi merupakan suatu dinamik “for fighting
nation there is no journey’s end”.
Suatu revolusi hanya dapat berlangsung dan berakhir
baik apabila ada:Pertama, satu pimpinan revolusi. Kedua,
satu ideologi dan konsepsi nasional revolusioner, yangjelas,
tegas dan terperinci. Ketiga, tekad revolusioner rakyat yang
progresif kiri. Keempat, Program Revolusi adalah program
pemerintah, program Front Nasional. Kelima, tanpa teori
revolusioner. Tanpa teori tidak ada gerakan revolusioner.
Revolusi adalah paraji lahirnya satu keadaan yang
baru.Gerakan revolusioner adalah penjebolan, perombakan,
penghancuran, pembinasaan dari semua yang tidak disukai.
Kelim musuh revolusi adalah orang-orang yang kontra
revolusi,kontraManipol dan Usdek dan yang menentang
program yang obyektif untuk mengakhiri imperialism dan
feodalisme.
4. Program Revolusi Soekarno
a. Retooling
Retooling (retool) yang berarti penggantian
personal pemerintahan atau perombakan total terhadap
sistem kenegaraan, sistem kepartaian. Melalui program
Manipol – Usdek diadakan retooling. DPR-liberal menjadi
DPRGotong Royong, Pemerintah Daerah melalui PP no.
6/1959, partai-partai politik (yang merupakan kanker
dalam tubuh masyarakat) diretool melalui Penetapan
Presiden no. 7/1959 dan Peraturan Presiden N0. 13
tahun 1960, melarang partai-partai yang kontra
revolusioner, yaitu Masyumi dan PSI serta partai-partai
240