Page 342 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 342

Pengayaan Materi Sejarah


                             reshuffle  kabinet  kerja  gaya  baru  dengan  program
                             sandang  pangan,  pengganyangan  Malaysia,  meneruskan
                             pembangunan.  85
                                   Pada 23 Juli 1963, berdasarkan keputusan Presiden
                             RI  No.148  tahun  1963,  memutuskan  Staf  KOTI  Pemertar
                             menjadi  Staf  KOTI,  dengan  menetapkan  pejabat-
                             pejabatnya.  KOTI  terdiri  atas  staf  gabungan  yang  terdiri
                             atas  gabungan  I  –  V  (G  I-V)  sebagai  kepala  Staf  KOTI
                             diangkat Mayor Jenderal Achmad Yani.Selanjutnya pada
                             26  September  1963,  Presiden  membentuk  Komando
                             Tertinggi  Operasi  Ekonomi  (KOTOE),  mengangkat  Dr.
                             Subandrio   sebagai   Panglima    KOTOE.Presiden    juga
                             melarang warga negara Indonesia mendengar suara radio
                             dan aktivitas Malaysia.
                                   Kepemimpinan  Presiden  ditingkatkan  berdasarkan
                             Keputusan  Presiden  RI  No.22A  tahun  1963,  berdasarkan
                             saran  dari  Gabungan  Dewan  Pertahanan  Nasional,
                             Musyawarah Pembantu  Pimpinan Revolusi, KOTI, KOTOE,
                             menyatakan  Presiden  Pangti/Pembesar,  mengambil
                             kebijakan khusus dan darurat dalam rangka pengamanan
                             hidup negara dan pengamanan mencapai Tujuan Revolusi
                             yang dalam mengambil kebijaksanaan khusus dan darurat
                             itu dan dalam memegang pimpinan tertinggi atas revolusi
                             Indonesia,   mendasarkan     hukum    dan    perundang-
                             undangan  yang  ada.  Dalam  pidato  15  Maret  pidato
                             Presiden  adalah  gerakan  Sukarelawan  Indonesia  untuk
                             mempertinggi  ketahanan  Revolusi,  Komando  Gerakan
                             Sukarelawan, satu gerakan sukarelawan.

                                   Dari  meningkatnya  konfrontasi  tersebut  pada  27
                             April  1964  dikeluarkan  Keputusan  Presiden  No.95  tahun
                             1964,    tentang    pengerahan     sukarelawan,    yaitu
                             warganegara  RI  dengan  dikerahkan  dalam  rangka
                             menggoyang  proyek  neokolonialisme  Malaysia.  Pada
                             pidato  penggoyangan  terhadap  Malaysia  ditegaskan  lagi
                             oleh Presiden pada 27 Juli 1963 dengan judul “politik kita
                             adalah    politik   konfrontasi”,   meniadakan    usaha
                             kolonialisme. Malaysia adalah bualan imperialis dan




                330
   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347