Page 344 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 344

Pengayaan Materi Sejarah


                             Kekuatan yang Disiagakan

                                   Setelah  terbentuknya  Komando  Operasi  Tertinggi
                             (KOTI)  pada  bulan  Juli  1963,  dengan  tegas  melakukan
                             operasi  militer,  sesuai  dengan  program  kerja  kabinet.
                             Untuk wilayah Indonesia Bagian Barat, dibentuk Komando
                             Gabungan  Mandala  Siaga,  dengan  tugas  melaksanakan
                             operasi-operasi militer untuk mempertahankan wilayah RI
                             dan  membantu  perjuangan  rakyat  Malaya,  Singapura,
                             Serawak,  Brunei  dan  Sabah.  Komando  ini  disempurnakan
                             pada 2 Juni 1964, dengan tugas :
                              - Merencanakan,  mempersiapkan  dan  menyelenggarakan
                                 operasi-operasi  militer  terhadap  wilayah  lawan  dan
                                 unsur-unsur lawan.
                              - Menempatkan  potensi  nasional  ke  dalam  Komando
                                 Siaga.
                                   Sebagai Panglima Komando Siaga (Koga) Laksamana
                             Muda      Laut    Mulyadi     dan    Brigjen    Achmad
                             Wiranatakusumah  sebagai  Wakil  Panglima  dan  Kolonel
                             Udara Leo Wattimena sebagai Kepala Staf.

                                   Organisasi Komando Operasi Gabungan ini pada 28
                             Februari  1965,  disempurnakan  menjadi        Komando
                             Mandala  Siaga  (KOLAGA)  yang  terdiri  atas  Komando
                             Mandala  I  dan  Komando  Mandala  I  Panglima  Kolaga,
                             Laksamana Madya Udara Omar Dhani, dengan dua orang
                             Wakil  Panglima,  Laksamana  Muda  Laut  Mulyadi  dan
                             Mayor Jenderal Soeharto, Kepala Stafnya Brigjen Achmad
                             Wiranatakusumah.  Pasukan-pasukan  TNI  disiagakan  di
                             perbatasan,  yang  berkekuatan  tiga  komando  tempur  di
                             sepanjang  pantai  selat  Malaka  disiagakan  Komando
                             Tempur  (KOPUR)  Rencong,  yang  dipimpin  oleh  Brigjen
                             Kemal  Idris,  diperbatasan  Riau  Kepulauan.Kopur  Cakra,
                             yang  dipimpin  oleh  Brigjen  KKOKAHPI  di  perbatasan
                             Kalimantan  Kopur  Mandan  yang  dipimpin  oleh  Brigjen
                             Supardjo.  Sementara  perundingan  diplomasi  belum
                             membuahkan hasil di Indonesia terjadi Kudeta G.30-S/PKI.







                332
   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349