Page 49 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 49
penguasaha yang bertujuan mencari pangsa pasar baru (membuka
wilayah baru untuk dijadikan tempat pemasaran produk-produknya,
pertanian dan pabrik). Sedangkan Uni Soviet, kegiatan ekspansinya
justru dilakukan oleh para tentaranya yang merupakan alat dari para
pemimpin pemerintahan yang mempunyai maksud politik dibaliknya,
yaitu memperkuat pengaruhnyadi belahan bumi ini. Keinginan itu
merupakan wujud dari aspirasi para pemimpin pemerintahan yang
6
mempunyai kekuasaan yang sangat besar (sentralistik).
Alasan-alasan yang sering digunakan Uni Soviet dalam
melakukan ekpansi adalah karena keadaan Uni Soviet yang rentan akan
ancaman bahaya baik dari luar maupun dari dalam negeri, seperti
peristiwa tahun 1812 ketika Napoleon berhasil menundukan Kekaisaran
Rusia. Terakhir saat Perang Dunia II tepatnya 22 Juni 1941 Hilter
(Jerman) , wilayah Uni Soviet sempat dikuasai oleh pasukan Nazi Jerman
7
, setelah Hitler mengirimkan tiga juta tentaranya ke negara itu.
Karena adanya pengalaman pahit tersebut, maka setelah
berakhirnya Perang Dunia II, Uni Soviet yang saat itu dipimpin oleh
Josef Stalin menerapkan beberapa kebijakan, diantaranya kebijakan
buffer,penjagaan wilayah, dan agresifitas dalam melakukan ekspansi.
Dalam kebijakan buffer ini, Uni Soviet menerapkan bentuk strategi
penahan atau penyangga guna melindungi negaranya dari serangan
lawan dengan cara menghimpun negara-negara sekitarnya seperti
Hunggaria, Bulgaria dan Rumania yang termasuk dalam satelitnya
dengan melakukan pengawasan terhadap setiap aktifitas perdagangan
dan kepentingan dalam negara-negara tersebut. Dan untuk
memperkuat kekuasaannya, Uni Soviet memilih untuk bersikap lebih
agresif dalam melakukan ekspansi ke negara-negara lain. Situasi
dalamnegeri suatu negara yang sedang kacau juga sering dimanfaatkan
oleh Uni Soviet untuk menggulingkan suatu pemerintahan yang sah.
Seperti yang terjadi di Polandia, Cekoslovakia, Hunggaria, Rumania,
Bulgaria, dan Albania.
Contoh konkretnya dapat dilihat dari rencana Uni Soviet untuk
menguasai Yunani dan Turki tahun 1947. Dalam mewujudkan
tujuannya, Uni Soviet memanfaatkan situasi dalam negeri negara-
negara tersebut , yang pada saat itu sedang kacau akibat perang. Dalam
hal ini Uni Soviet mengambilkesempatan dengan adanya perseturan
politik di Yunani antara pihak kerajaan (Monarki) dengan Partai Komunis
3
7