Page 517 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 517

Tabel  10  dan  11  menunjukkan  betapa  banyaknya  tenaga  asing
                dan lamanya kontrak mereka di IPTN. Data  tersebut juga menyiratkan
                bahwa  IPTN dipandang sebagai  pasar sewa tenaga terdidik. Tidak saja
                dari  segi  jumlah,  tetapi  juga  dari  lamanya  kontrak  kerja  tersebut.
                Amerika Serikat mendominasi pasar tenaga ahli asing tersebut melebihi
                Jerman  Barat  dan  Spanyol,  dua  negara  yang  telah  terlebih  dahulu
                menjalin kontrak kerja dengan IPTN. Bagi IPTN sendiri, banyaknya sewa
                tenaga kerja asing dan lama kontraknya itu tentu harus mengeluarkan
                biaya  besar.  Oleh  karena  itu,  yang  ditekankan  bukan  sekedar  tenaga
                kerja asing itu  bekerja dengan  baik di IPTN. Lebih dari itu,  diharapkan
                tenaga kerja IPTN sendiri dapat belajar berbagai segi dari tenaga asing
                itu,  baik  dalam  hal  kecakapan  teknik,  etos  kerja,  dan  alih  teknologi
                dirgantara yang lainnya.

                        Di  awal  tahun  1990-an,  alih  teknologi  dirgantara  nasional
                memasuki babak baru. Pemerintah Orde Baru berniat membeli pesawat
                tempur  canggih  F-16  milik  Amerika  Serikat.  Rupanya  Amerika  Serikat
                memasukkan  pertimbangan  strategis-politis  dalam  penjualan  pesawat
                terbang  tersebut—tidak  semata-mata  keuntungan  finansial  semata.
                Begitu pentingnya makna politisnya itu, penjualan F-16 tersebut harus
                dengan  persetujuan  Kongres.  Kongres  pun  menyetujui  menjual  12
                pesawat tempur F-16 dengan pertimbangan:

                    1.  Indonesia merupakan negara moderat yang anti komunis dan
                        lebih condong ke Barat;

                    2.  Bersamaan dengan penjualan ke Indonesia, AS juga menjual  F-
                        16  ke  bebarapa  negara  Asia  Tenggara.  Penjualan  secara
                        bersamaan  itu  dimaksudkan  agar  tercapai  kesamaan  standara
                        pesawat tempur sehingga terjadi keseimbangan kawasan; dan

                    3.  Sebagai bujukan terselubung agar Indonesia mendukung secara
                        tidak langsung hadirnya pangkalan AS di Filipina.















                                                                                 505
   512   513   514   515   516   517   518   519   520   521   522