Page 521 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 521
menanamkan modalnya, membuka perkebunan-perkebunan besar,
terutama di Jawa dan Sumatera.
Jenis perusahaan transnasional yang ketiga adalah perusahaan
transnasional yang bergerak dalam bidang pengangkutan antar negara,
dan karena itu mereka mendirikan cabangnya di berbagai negara.
Munculnya perusahaan ketiga ini dimungkinkan dan dipercepat oleh
penerapan mesin uap pada kapal laut. Perjalanan kapal laut menjadi
lebih cepat. Laut Atlantik—yang merupakan pelayaran teramai yang
menghubungkan Eropa dan Amerika—menjadi jalur operasi mereka.
Ketika revolusi transportasi (ditemukannya kereta api, mobil dan
pesawat terbang), muncul pula perusahaan transnasional dalam bidang
transportasi tersebut. Selain itu, bisnis perbankan dan asuransi,
percetakan dan penerbitan, dan tidak kalah pentingnya pariwisata
merupakan lahan yang digarap oleh perusahaan multinasional.
Perusahaan multinasional ini termasuk kelompok pelayanan jasa.
Namun dari segi operasinya, perusahaan multinasional memiliki
kesamaan. Mereka merupakan satu organisasi yang tersebar di sejumlah
negara. Perusahaan multinasional dapat mengerahkan manusia, modal,
dan informasi menurut jalur organisasinya tersebut. Pun, mereka
memiliki kebebasan memindahkan sumber-sumber daya yang mereka
miliki. Karena itu, mereka tidak tergantung pada kebijakan nasional
suatu negara, bahkan dapat melepaskan diri dari pengaruh negara,
tempat mereka beroperasi.
Menurut Kuin tidak banyak perusahaan yang sejak awalnya
langsung beroperasi pada tingkat internasional. 73 Sebagian besar
perusahaan yang kini mendapat julukan perusahaan transnasional atau
perusahaan multinasional itu pada mulanya adalah perusahaan yang
hanya beroperasi di tingkat nasional. Mereka terus berkembang dan
memperbesar diri sehingga –dalam waktu yang relatif lama—mampu
mengembangkan diri ke negara-negara lainnya.
Di Indonesia, globalisasi ekonomi dalam pengertian di atas,
dapat dilacak pada dua tahap yakni liberalisasi ekonomi pada masa
kolonial Belanda 1870 dan liberalisasi ekonomi Orde Baru tahun 1969.
Sejak tahun 1870-an itu, perusahaan multinasional mulai berperan
sentral, menggeser peran dominan pemerintah kolonial. Perusahaan
multinasional itu membuka berbagai perkebunan: teh, kopi, gula, dan
karet. Pemerintah kolonial sendiri berfungsi sebagai penyedia sarana
509