Page 519 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 519
berharga 350—400 juta dollar, 35%-nya itu dapat kembali untuk
lapangan pekerjaan di IPTN. Dan bersamaan dengan itu, akan terjadi
alih teknologi, dan keterampilan engineer di IPTN dapat berkembang.
IPTN membuat komponen utama pesawat tempur F-I 6 untuk 400
pesawat tempur angkatan udara AS. Komponen utama itu meliputi
pembuatan tujuh komponen ringan berupa pembuatan kepak sayap
(wing flaperon), lapisan ekor (skin), sirip vertikal, pintu mesin depan,
pilar bahan bakar, pilar senjata, dan pintu roda pesawat.
7.8. Globalisasi Ekonomi dan Perusahaan Multinasional
Selain deteritorialisasi, globalisasi juga bisa berbentuk dalam
bidang ekonomi—dan hal tersebut disebut sebagai globalisasi ekonomi.
Secara harfiah, globalisasi ekonomi dapat dipahami sebagai aktivitas-
aktivitas ekonomi, baik produksi, konsumsi, maupun distribusi, yang
mengglobal, lintas negara, atau melampaui negara—trans-nasional.
Lintas negara itu berarti aktivitas ekonomi bergerak dan direstui oleh
negara tersebut—karena lawan kata dari ekonomi transnasional adalah
ekonomi nasional. Dalam aktivitas lintas negara, ada aturan negara yang
dituju dan negara asal yang tercakup. Misalnya, ada aturan cukai bila
import, atau aturan perusahaan bila membuka cabang di negara tujuan.
Singkat kata, globalisasi ekonomi adalah beroperasinya aktivitas dan
hubungan-hubungan ekonomi pada skala trans-nasional. 69
Lebih lanjut, Tonkiss juga mencirikan enam aspek globalisasi
ekonomi, yakni (1) perdagangan, (2) investasi kapital, (3) pasar
keuangan, (4) organisasi produksi, (5) organisasi jasa, dan (6)
internasional division of labour (pembagian kerja internasional). 70
Bekerjanya keenam aspek tersebut, sejatinya dapat dilihat juga sebagai
bergesernya peran negara yang secara konvensional harus menjaga
ekonomi nasionalnya. Di sini, negara itu terikat bahkan dipaksa oleh
perjanjian semacam pasar bebas (supranegara) yang kadangkala lebih
berkuasa (powerfull) dari pada negara yang bersangkutan. Akhirnya,
aktivitas ekonomi tersebut bergerak hilir mudik tanpa mengikuti
prosedur dan aturan internal di tingkat negara secara konvensional.
Komoditi maupun orang bermobilitas lantaran antar negara dalam satu
kawasan terikat perjanjian sebagai kawasan ekonomi.
507