Page 520 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 520
Pengayaan Materi Sejarah
Setelah kita bahas keenam penyangga globalisasi ekonomi,
tibalah kita diskusikan penggerak globalisasi ekonomi. Lagi-lagi bila
merujuk Tonkiss, 71 ia menyebutkan dua penggerak utama globalisasi
ekonomi yakni (1) perusahaan transnasional atau perusahaan
multinasional (TNC-MNC) dan (2) adanya invensi dan inovasi teknologi.
Ia juga menyebutkan tiga jenis teknologi yang mengubah dunia
sehingga berwatak globalisasi, yakni (a) teknologi telekomunikasi seluler
dan informasi (internet), (b) teknologi transportasi, dan (c) teknologi
produksi
Perusahaan multinasional atau kadang kala disebut secara
bergantian dengan perusahaan trans-nasional, adalah perusahaan yang
melakukan kcgiatan utamanya di berbagai negara. Lingkup kegiatan
perusahaan ini adalah membeli, menghasilkan, dan atau menjual
barang-barang dan jasa komersial lintas negara. Mengenai jumlah
negara yang harus dicapai agar memenuhi kualifikasi sebagai
perusahaan multinasional, tidak ada batasan yang pasti. Namun yang
jelas, perusahaan hanya dapat dikategorikan sebagai perusahaan
multinasional manakala perusahaan tersebut menjalankan usahanya
tidak saja di dalam negeri, melainkan juga melewati batas-batas negara.
Oleh karena itu, sebagian ilmuwan misalnya Kuin—lebih menyukai
istilah transnasional dari pada multinasional, karena wataknya yang
lintas (trans) nation atau negara. 72 Sebagian besar perusahaan
transnasional ini dimiliki perorangan, tetapi ada juga yang dimiliki oleh
pemerintah.
Perusahaan multinasional tidaklah sejenis. Tetapi beraneka
ragam baik dalam hal ukuran maupun sifat usaha mereka. Perdagangan
merupakan kegiatan transnasional yang tertua. Setelah revolusi
industri—terlebih lagi sesudah revolusi transportasi—kegiatan
transnasional merambah dalam bidang pertanian dan perkebunan. Pada
tahap ini kegiatan transnasional sangat bersifat kolonial. Dengan kata
lain, orientasi kolonial tadi telah mengubah kegiatan perusahaan
transnasional dalam bidang perdagangan menjadi perusahaan
transnasional dalam bidang pertanian dan perkebunan komersial. Di
Indonesia, perusahaan transnasional dengan pengertian terakhir ini,
mulai masuk pada tahun 1870, ketika Pemerintah Kolonial Belanda
mulai menjalankan kebijakan liberalisasi ekonomi. Maka berbondong-
bondonglah pengusaha swasta Belanda dan Eropa lainnya
508