Page 525 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 525

Hingga  saat  ini,  banyak  perusahaan  multinasional  Jepang  yang
                melakukan  desentralisasi  produksi,  khususnya  kepada  negara-negara
                berkembang  yang  industrialisasinya  masih  dalam  tahap  awal—seperti
                Indonesia. Dengan investasi ke newly industrializing countries (negara-
                negara  industri  baru)  tersebut,  perusahaan-perusahaan  Jepang  dapat
                menarik  berbagai  keuntungan.  Pertama,  biaya  produksi  di  negara-
                negara  tersebut  jauh  lebih  murah.  Terutama  karena  murahnya  biaya
                pengangkutan  bahan  mentah  dan  upah  buruh.  Kedua,  negara-negara
                tersebut punya hasrat untuk maju. Karena itu, produktivitas tenaga lokal
                NIC  tergolong  cukup  tinggi.  Ketiga—dan  ini  yang  terpenting—dengan
                membangun pabriknya di sana, berarti perusahaan tersebut lambat laun
                dapat mengusai pasar domestik negara tersebut yang sedang tumbuh.
                Itulah  yang  dilakukan  perusahaan  Jepang  pada  dekade  1970-an,
                terutama investasi untuk industri elektronik dan listrik.
                          PT. Nasional Gobel adalah contoh yang tepat tentang proses
                desentralisasi  produksi  perusahaan  multinasional  Jepang  di  atas.  PT.
                National  Gobel  adalah  sebuah  perusahaan  joint  ventura  (patungan)
                dengan  Matshushita  Electric  dari  Jepang  di  tahun  1970,  sekaligus
                pelopor industri elektronik nasional. Perusahaan ini memproduksi radio,
                televisi,  lemari  es,  baterai  dan  lain-lain  dengan  merk  Nasional,  dan
                kemudian  berubah  menjadi  merk  Panasonic.  Sebenarnya,  sebelum
                Gobel mendirikan perusahaan patungan dengan Matshushita tersebut,
                ia telah merintis industri elektorik di akhir tahun 1950-an. Produksinya
                yang terkenal ialah sejenis radio transistor yang terkenal dengan sebutan
                Radio  Cawang  (lihat  foto)  dan  televisi  yang  dipasarkan  ketika  TVRI
                berdiri dan Asian Games yang diselenggarakan pada tahun 1962. 79

                        Di  tahun  1960-an,  Radio  Cawang  adalah  radio  yang  paling
                populer. Radio ini adalah rakitan inovatif perusahaan Gobel yang waktu
                itu  menjadi  perusahaan  radio  transistor  pertama  di  Indonesia.  Merk
                radio itu adalah Cawang dengan komponen dari Austria. Perusahaannya
                sendiri masih berskala kecil, bernama PT. Transistor Radio Mfg. Co. 80

                        Gobel,  untuk  meringkas  nama  lengkap  Thayeb  Mohammad
                Gobel, lahir di Gorontalo, Sulawesi Utara pada tahun 1920-an. Layaknya
                anak  muda  segenerasinya,  etos  patriotisme  sangat  mempengaruhi
                perkembangan  jiwa  Gobel.  Pada  usia  belia  ia  merantau  ke  Jakarta.
                Berjenis  pekerjaan  di  berbagai  perusahaan  ia  jalani.  Namun
                ketidakpuasan menyebabkan Gobel membangun perusahaannya sendiri.




                                                                                 513
   520   521   522   523   524   525   526   527   528   529   530