Page 77 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 77

MENEMUKAN IDENTITAS MELALUI PROPAGANDA
                       SENI RUPA INDONESIA DI ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG


            Keimin Bunka Shodosho

            Keimin Bunka Shidosho berdiri pada 1 April 1943 dan berkantor pusat Jl. Noordwijk
            No.39 Jakarta dengan penanggung jawab Ohya Souichi. Keimin memiliki divisi-divisi
            di  kota  Bandung,  Malang,  Semarang  dan  Surabaya.  Ke  depan,  Jepang
            merencanakan  mendirikan  divisi-divisi  di  setiap  propinsi  Indonesia.  Dalam
            historiografi seni rupa Indonesia, organisasi ini lebih dikenal dengan nama “Pusat
            Kebudayaan”,  meskipun  sebenarnya  mengandung  arti  per-kata  sebagai  berikut:
            keimin = pencerahan untuk semua orang; bunka = budaya dan shidosho = tempat
            untuk  pengarahan;  pusat;  sentral.  Sesuai  maknanya,  Keimin  Bunka  Shidosho
            didirikan untuk mencerahkan, mendidik rakyat di bidang kesenian dan kebudayaan.
            Salah  satu  alasan  resmi  yang melatari  pembentukan lembaga ini  berpangkal  dari
            asumsi  bahwa  selama  lebih  dari  300  tahun,  selain  tidak  pernah  memberikan
            peluang  pada  orang Indonesia  dalam  kesenian,  pemerintah  Belanda  dinilai  gagal
            mengembangkan dan memajukan seni-budaya Indonesia untuk menemukan akar
            kebudayaan Timurnya.
                    Tujuan  jangka  panjang  Keimin  Bunka  Shidosho  tak  lepas  dari  cita-cita
                                                                    18
            pembangunan Asia Timur Raya. Sekalipun berada di luar Sendenbu , namun jika
            dilihat  dari  posisinya,  Keimin  Bunka  Shidosho  sebenarnya  adalah  organisasi
            penyokong yang berada di bawah kendali Sendenbu. Setelah beberapa organisasi
            propaganda  dibentuk,  Sendenbu  sendiri  tidak  lagi  menjadi  pengarah  langsung
            aktivitas  propaganda  karena  lebih  bertugas  memproduksi  rencana-rencana  dan
            material  propaganda. Soichi  Ohya,  salah  seorang  pengurus  bagian  film  dalam
                               19
            sambutan pendirian Keimin Bunka Shidosho mengatakan:

                    Usaha  Pusat  Kebudayaan  memimpin  kebudayaan  umum  yang
                    maksudnya  untuk  meninggikan  derajat  penduduk,  terutama
                    bermaksud  untuk  memelihara  kesenian  klasik  dan  kesenian-
                    kesenian  asli  Indonesia,  dan  disampingnya  badan  itu  akan
                    berusaha  pula  menanam  dan  menyebarkan  kesenian  dan
                    kebudayaan Nippon. Selain daripada itu, dimaksudkan juga untuk
                    mendidik dan melatih para ahli kesenian di segala lapangan, serta
                    menghargai  dan  menghadiahi  pekerjaan  ahli-ahli  kesenian  yang
                                                                     20
                    utama. Pun diusahakan agar mereka dapat diutus ke Nippon.

                    Sebelum Keimin Bunka Shidosho berdiri, Takashi Kohno yang belakangan
            memimpin di Bagian Seni Lukis dan Ukiran, berencana menyukseskan program Seni



                                             68
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82