Page 78 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 78
HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH
dan Perang, yaitu: seni untuk propaganda dan seni untuk seni. Ia berpandangan
perlu didirikan sekolah seni untuk masyarakat Indonesia dan terutama mendidik
pelukis-pelukis yang sudah menunjukkan bakatnya. Di matanya, pelukis-pelukis
Indonesia masih setingkat “pembantu pelukis” – status yang pada zaman Belanda
populer dan sangat dibanggakan pelukis Indonesia yang membantu pelukis Belanda.
Di sinilah letak masalahnya. Menurut Kohno, pihak Belanda tidak pernah
memberikan kesempatan dan mendorong pelukis Indonesia untuk
mengembangkan dirinya. Seperti semangat Soichi Ohya, di majalah Djawa Baroe,
Takashi Kohno berpendapat:
Jika ditilik keadaan kesenian lukisan dan ukiran di Indonesia pada
masa ini maka terdapat banyaklah kekurangan yang boleh juga
dipandang sebagai akibat politik penjajahan Belanda
dahulu…Pengaruh Barat yang dikatakan sudah meresap masuk
tidak begitu benar, karena dalam tekniknya belum meresap. Seni
lukis/ukir di Indonesia sebagai kertas putih yang belum dipimpin
oleh bangsa Belanda. Maka ahli kesenian Indonesia harus
membentuk dasar kesenian lukisan dan ukiran yang sehat dalam
arti rohani yang didasarkan pada kesadaran ahli kesenian yang
baru; paham dunia baru, ialah yang didasarkan susunan baru
untuk dijadikan salah satu sayap dan usaha Pusat Kebudayaan
dengan mengharapkan tenaga praktek yang akan dikembangkan
21
oleh ahli lukisan dan ukiran Indonesia.
69