Page 10 - Buku Sakti Fasilitator
P. 10

berulang seperti pembagian tugas, metode pengawasan, maupun pengalokasian
          sumber daya dan beban kerja.
          Dalam experiential learning, pengembangan atau perbaikan proses dan struktur
          ini dilakukan dengan membangun pengetahuan dan keterampilan peserta melalui
          pengalaman secara langsung dengan media permainan. Fasilitator memanfaatkan
          pengalaman dari permainan sebagai simulasi dari situasi yang peserta hadapi di
          kantor sehingga mereka dapat menarik kesimpulan bagaimana cara mengembang-
          kan atau memperbaiki proses dan struktur yang mereka miliki.


          2. Kompetensi Dasar Fasilitator

          Untuk menjadi seorang fasilitator yang baik, terdapat beberapa kompetensi dasar
          yang harus dimiliki (Batista,2012:xix), yakni :


          A.  Memahami Teknik Perancangan Kegiatan
             Kegiatan outbound akan mendorong perubahan perilaku pesertanya ke arah
             yang diharapkan ketika kegiatan dirancang dengan tepat untuk menghasilkan
             perilaku tersebut. Fasilitator harus menemukan hubungan dari permainan yang
             dilakukan dengan tujuan kegiatan, termasuk permainan apa yang cocok dimain-
             kan pada gejala tertentu atau untuk menghasilkan insight tertentu. Perancangan
             program juga termasuk bagaimana fasilitator menyusun materi training motivasi,
             membuat kurikulum dan lain-lain.


          B.   Kemampuan Berkomunikasi Efektif
             Kompetensi yang juga memiliki andil yang besar dalam keberhasilan
             membawakan permainan adalah komunikasi yang efektif antara fasilitator
             dengan peserta pelatihan. Dalam memimpin jalannya kegiatan, fasilitator benar-
             benar bergantung pada kemampuannya dalam olah kata (mengatur volume,
             intonasi, jeda, tempo) dan olah tubuh (ekspresi, bahasa tubuh, pengaturan
             postur, kontak mata) sehingga dapat menyampaikan instruksi-instruksi yang ada
             dalam permainan dengan baik. Tersampaikannya instruksi dengan baik akan
             menghantarkan peserta ke experience yang diharapkan dan pada akhirnya,
             diharapkan peserta dapat menarik insight atau learning point dengan baik pula.
             Kemampuan berkomunikasi ini juga mencakup sense of humour. Kegiatan
             pembelajaran yang dilakukan dengan menyenangkan akan memotivasi peserta
             untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang ada di dalamnya dengan sepenuh hati.


          C.  Penguasaan Instruksi (Ice Breaking dan Games)
             Setelah memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, fasilitator harus benar-




    66         Buku Sakti Fasilitator Outbound
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15