Page 18 - Buku Sakti Fasilitator
P. 18
Kurt Matthias Robert Martin Hahn
Konsep pendidikan Kurt Hahn ini kemudian merupakan cikal bakal dari konsep
pendidikan dengan metode outbound dimana pembelajaran yang disajikan melalui
pengalaman nyata dalam suasana yang menyenangkan dan dilakukan di tempat
yang menantang dianggap merupakan metode yang berhasil menanamkan nilai-
nilai edukasi dengan lebih baik dibanding metode pendidikan konvensional. Out-
bound kemudian menjadi populer dan berkembang ke seluruh dunia. Di Indonesia
sendiri, diterimanya konsep ini ditandai dengan berdirinya Outward Bound Indone-
sia (OBI) yang didirikan pada tahun 1990 oleh Djoko Kusumowidagdo.
Outbound, menurut Maryatun (2008:2) adalah sebuah proses dimana seseorang
mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilainya langsung dari pen-
galaman yang memunculkan sikap-sikap saling mendukung, komitmen, rasa puas,
dan memikirkan masa yang akan datang yang sekarang belum diperoleh melalui
metode belajar yang lain. Outbund juga dapat didefinisikan sebagai petualangan
yang berisi tantangan, bertemu degan sesuatu yang tidak diketahui tetapi penting
untuk dipelajari, belajar tentang diri sendiri, tentang orang lain dan semua tentang
potensi diri sendiri (Outbound, 2009:1).
2. Pendekatan Dalam Outbound
Dalam kaitannya dengan pengembangan kompetensi, ketika seorang fasilita-
tor menyusun sebuah kegiatan outbound dengan pendekatan experiential learn-
ing, terdapat beberapa pendekatan yang harus dapat dipahami agar kegiatan
yang diselenggarakan memberi dampak sesuai dengan yang diharapkan (Batista,
2012:xiii). Pendekatan ini disajikan melalui beberapa pertanyaan, yakni :
A. Siapa?
Pertanyaan ini merujuk pada “siapa yang akan menjadi peserta kegiatan?” Teori
yang populer dari konsep ini adalah “Know Your Customer” yakni mengetahui
dengan baik demografi peserta kegiatan. Fasilitator harus aktif mencari informasi
yang berhubungan dengan karakteristik peserta seperti usia, jenis kelamin, pen-
didikan, jabatan, budaya, hingga penyakit-penyakit yang diderita oleh peserta
(apabila ada). Pemahaman yang matang terhadap siapa kegiatan disiapkan
akan memberi gambaran yang jelas kepada fasilitator apa saja yang harus di-
siapkan untuk mengakomodir perbedaan demografi peserta. Perbedaan usia
peserta misalnya, tentu akan membedakan bagaimana fasilitator memilih per-
14 14 Buku Sakti Fasilitator Outbound