Page 3 - Materi Pertempuran Surabaya fix
P. 3
Perundingan itu memuat langkah-langkah yang ditempuh yaitu: fase
pertama, tentara Sekutu akan mengadakan operasi militer untuk memulihkan
keamanan dan ketertiban, dan fase kedua setelah keadaan normal, pejabat-pejabat
NICA (Netherlands Indies Civil Administration) akan mengambil alih tanggung
jawab koloni itu dari pihak Inggris yang mewakili Sekutu. Setelah diketahui
Jepang menyerah pada tanggal 14 Agustus1945, maka Belanda mendesak Inggris
agar segera mengesahkan hasil perundingan tersebut. Pada tanggal 24 Agustus
1945, hasil perundingan tersebut disahkan. Berdasarkan persetujuan Potsdam, isi
Civil Affairs Agreement diperluas. Inggris bertanggung jawab untuk seluruh
Indonesia termasuk daerah yang berada di bawah pengawasan SWPAC (South
West Pasifc Areas Command) di bawah pimpinan Jenderal Mac Arthur. Untuk
melaksanakan isi Perjanjian Potsdam, maka pihak SWPAC pimpinan Mac Arthur
menyerahkan wilayah Nusantara kepada SEAC (Southeast Asia Comand) di
bawah Lord Louis Mountbatten di Singapura. Kemudian Mountbatten segera
mengatur pendaratan tentara Sekutu di Indonesia. (Poesponegoro, 2010: 187)
Namun pendaratan menuju Indonesia terutama di Jawa sedikit mengalami
keterlambatan, hal ini dikarenakan Jenderal Mac Artur tetap pada pendiriannya
bahwa tidak dibenarkan penyerahan-penyerahan Jepang di mana pun sebelum
penandatangan umum secara resmi dilaksanakan di Tokyo, akhirnya pada tanggal
2 September 1945 pertemuan itu berhasil terlaksana. Hasil dari pertemuan itu
menyepakati bahwa wilayah Jawa menjadi wilayah yang harus diurus oleh
Maountbatten setelah wilayah Singapura, Indo-Cina, Muang Thai. Disisi lain yang
menambah kesulitan Mountbatten adalah bahwa ia sangat sedikit diberitahukan
mengenai situsasi di Jawa, karena baik Belanda maupun Mac Arthur tidak
menyerahkan berkas-berkas intelijen Sekutu yang ada kepada Mountbatten,
sehingga ia tidak tahu sedikitpun mengenai isi berkas-berkas itu. (Anderson,
1988:156) Demikianlah induk utama dari pasukan Inggris baru sampai di Jawa
pada tanggal 29 September 1945. Selanjutanya Mountbatten memerintahkan
untuk melucuti seluruh senjata Jepang dan bermaksud untuk membebaskan para
tentara Sekutu yang sebeumnya ditawan oleh Jepang. (Wild, 1986:129)
Mountbatten memutuskan untuk menguasai 3 kota penting pelabuhan di
Jawa sebelum menguasai tiga kota perbukitan di belakangnya dimana banyak