Page 4 - Materi Pertempuran Surabaya fix
P. 4

tentara Belanda ditawan pada zaman kekuasaan Jepang di Indonesia, karena
                        kurangnya pasukan dan logistik serta kerugian politik karena Indonesia sudah

                        merdeka. Pada suatu konferensi Inggris-Belanda yang dilangsungkan di Singapura
                        tanggal 10 Oktober Mountbatten memutuskan untuk menguasai lebih dahulu jalan

                        raya Jakarta-Bogor-Bandung dan menduduki Bandung itu sendiri (Anderson,

                        1988:163) dan setelah itu baru mulai memusatkan kekuatan militernya menuju
                        Jawa Tengah dan Jawa Timur tepatnya di Surabaya. Akhirnya pihak sekutu

                        berhasil mendarat di Jawa tepatnya di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta pada 29
                        September 1945. Dalam rombongan, turut serta Laksamana Muda WR Patterson

                        yang merupakan wakil dari Mountbatten dan Van Der Plass, seorang Belanda
                        yang mewakili H.J. Van Mook (Pemimpin NICA, Netherlands Indies Civil

                        Administration). Louis Mountbatten membentuk pasukan komando khusus yang

                        disebut AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indiers) di bawah   pimpinan
                        Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Mereka tergabung di dalam pasukan tentara

                        Inggris yang berkebangsaan India, yang sering disebut sebagai tentara Gurka.

                        Tugas tentara AFNEI sebagai berikut:
                        1.     Menerima penyerahan kekuasaan tentara Jepang tanpa syarat.

                        2.     Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu.
                        3.     Melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang untuk dipulangkan ke

                               negerinya.
                        4.     Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai, menciptakan

                               ketertiban, dan keamanan, untuk kemudian diserahkan kepada

                               pemerintahan sipil NICA
                        5.     Mengumpulkan keterangan tentang penjahat perang untuk kemudian

                               diadili sesuai hukum yang berlaku. (Poesponegoro, 2010:185)


                        B.     Mendaratnya Brigadir Mallaby di Surabaya
                               Pada tanggal 25 Oktober 1945, Brigade 49 di bawah pimpinan Brigadir

                        Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya. Brigade ini adalah bagian dari

                        Divisi India ke-23, di bawah pimpinan Jenderal D.C. Hawthorn. Mereka
                        mendapat tugas dari panglima AFNEI untuk melucuti serdadu Jepang dan

                        menyelamatkan para interniran Sekutu. Kedatangan mereka diterima secara
   1   2   3   4   5   6   7   8   9