Page 5 - Materi Pertempuran Surabaya fix
P. 5
enggan oleh pemimpin pemerintah Jawa Timur, Gubernur Suryo. Setelah
diadakan pertemuan antara wakil-wakil pemerintah RI dengan Brigadir Mallaby,
maka dihasilkan kesepakatan sebagai berikut:
1. Inggris berjanji bahwa di antara tentara mereka tidak terdapat Angkatan
Perang Belanda,
2. Disetujui kerjasama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan
dan ketentraman,
3. Akan segera dibentuk “Kontak Biro” agar kerjasama dapat terlaksana
sebaik-baiknya,
4. Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang saja (Poesponegoro, 2008:
187-188).
Inggris ternyata mengingkari janjinya, pada malam hari tanggal 26
Oktober 1945 peleton dari Field Security Section di bawah pimpinan Kapten
Shaw, melakukan penyergapan ke Penjara Kalisosok. Mereka akan membebaskan
Kolonel Huiyer, seorang Kolonel Angkatan Laut Belanda, beserta kawan-
kawannya. Tindakan Inggris dilanjutkan pada keesokan harinya dengan
menduduki lapangan terbang Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, Gedung
Internatio, BPM, Pusat Kereta Api, Pusat Otomobil, Gedung Gemblongan,
Darmo, Gubeng, Ketabang. Sawahan, dan Bubutan. Hal ini terang-terangan
melanggar persetujuan (Pusat Sejarah dan Tradisi Abri, 1998:47-48).
Setelah Inggris menguasai tempat-tempat vital, kemudian Pesawat Dakota
menjatuhkan surat selebaran yang isi pokoknya memerintahkan kepada rakyat
Surabaya untuk menyerahkan semua senjata hasil rampasan Jepang kepada
Inggris. Pada tanggal 27 Oktober 1945, terjadi kontak senjata yang pertama antara
pemuda Indonesia dengan pasukan Inggris, yakni antara pemuda Prisai dan
pasukan Gurka, hal ini disebabkan oleh tindakan Inggris mencegat dan menyita
setiap kendaraan yang lewat. Kontak senjata itu semakin meluas di daerah lain,
sehingga terjadi pertempuran pada tanggal 28 Oktober. TKR telah bersiap untuk
menyerbu pos-pos Inggris dengan dibantu pasukan-pasukan yang berdatangan
dari wilayah Jawa Timur lainnya. Dalam pertempuran itu, pasukan Sekutu dapat
dipukul mundur, bahkan hampir dapat dihancurkan oleh pasukan Indonesia.
Beberapa objek vital yang telah dikuasai oleh pihak Inggris berhasil direbut