Page 58 - BUKU KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL
P. 58
46 Kimia Berbasis Kontekstual
b) Logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi
Penulisan nama logam di depan disertai menuliskan bilangan
oksidasi dengan angka Romawi dalam tanda kurung dan nama
nonlogam di belakang diakhiri dengan akhiran –ida.
Logam + (bilangan oksidasi logam) + nonlogam –ida
Contoh::
CuCI = Tembaga(I) Klorida
CuCI2 = Tembaga(II) Klorida
SnO = Timah(II) Oksida
SnO2 = Timah(IV) Oksida
Cara lain menuliskan persamaan unsur logam yang
memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu jenis yaitu
sebagai berikut:
a. Unsur logam dengan bilangan oksidasi kecil ditulis
dengan akhiran –o.
b. Unsur logam dengan bilangan oksidasi besar ditulis
dengan akhiran –i.
Logam + (akhiran –o atau -i) + nonlogam –ida
Contoh:::
a. CuCI = Kupro Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +1 →
lebih kecil)
b. CuCI2 = Kupri Klorida(Bilangan oksidasi Cu = +2 →
lebih besar)
c. FeCl2 = Ferro Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +2 → lebih
kecil)
d. FeCl3 = Ferri Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +3 →lebih
besar)
e. SnF2 = Stanno Fluorida (Bilangan oksidasi Sn = +2
→lebih kecil)
2. Tata Nama Senyawa Biner Nonlogam dengan Nonlogam
a. Atom yang cenderung bermuatan positif diletakkan di
depan, sedangkan atom yang cenderung bermuatan negatif
diletakkan dibelakang dengan urutan berikut ini:
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br –
CI – O – F