Page 28 - Prototype E-Modul Pembelajaran Berbasis Intertekstual pada Konsep Penurunan Tekanan Uap
P. 28
Larutan Xt P P ∆P
o
Sukrosa 0,1 25 mmHg 24,75 mmHg 0,25
0,3 25 mmHg 24,25 mmHg 0,75
Glukosa 0,1 25 mmHg 24,75 mmHg 0,25
0,3 25 mmHg 24,25 mmHg 0,75
Tabel 2. Data Percobaan Penurunan Tekanan Uap Larutan dengan Fraksi Mol Zat
Terlarut yang Sama dan Berbeda (Kamilatun, J, dkk, 2018)
Berdasarkan data percobaan, ketika larutan glukosa dan larutan
sukrosa dilarutkan dalam air, maka kedua larutan tersebut tidak akan
terionisasi. Hal tersebut disebabkan kedua larutan akan larut dalam bentuk
molekul-molekulnya membentuk suatu larutan homogen. Akibatnya, jika
0,1 mol glukosa dilarutkan dalam air, maka akan dihasilkan 0,1 mol
molekul glukosa pula dalam larutan tersebut sesuai persamaan reaksi
berikut.
C6H12O6 (s) C6H12O6 (aq)
0,1 mol 0,1 mol
Begitu pula dengan sukrosa yang akan larut sesuai persamaan reaksi
berikut.
C12H22O11 (s) C12H22O11 (aq)
0,1 mol 0,1 mol
Semakin besar fraksi mol zat terlarut, maka nilai penurunan tekanan
uap akan semakin besar. Dapat dilihat pada data percobaan dengan
membandingkan larutan sukrosa 0,1 dan larutan sukrosa 0,3, didapatkan
bahwa nilai penurunan tekanan uapnya masing-masing adalah 0,25 dan
0,75.
24 | E-Modul Pembelajaran Konsep Penurunan Tekanan Uap