Page 25 - BUKU RINGKASAN KINERJA DPR RI
P. 25

2.   Belanja Negara:                                13,11 -15,17
                        a.   Belanja Pemerintah Pusat               8,81 - 10,32
                        b.  Transfer ke Daerah dan Dana Desa        4,30 - 4,85
                3.   Keseimbangan Primer                           (1,24) - (2,07)
                4.   Surplus/Defisit                               (3,21) - (4,17)
                5.   Pembiayaan                                     3,21 - 4,17
                        a.   Utang Netto                            3.31 - 4,57
                        b.  Investasi                               (0,1) - (0,4)
                        c.   Rasio Utang (Perkiraan Akhir Tahun)    37,64 - 38,50


                     Untuk mendukung arah kebijakan fiskal ekspansif yang konsolidatif secara
               bertahap dalam jangka menengah terhadap Postur Makro Fiskal tahun 2021 sebagai
               dasar penyusunan RAPBN Tahun 2021, maka DPR memberikan beberapa catatan
               antara lain: pertama, dalam rangka mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi
               2021,  pemerintah dapat melakukan pelebaran defisit  hingga  4,7%  dari  PDB dalam
               penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2021.  Kedua, dalam rangka mendukung
               restrukturisasi BUMN serta penguatan peran  Special Mission Vehicle (SMV),
               Sovereign Wealth Fund (SWF) dan Badan Layanan Umum (BLU) dalam mendukung
               pemulihan ekonomi nasional, pembiayaan investasi diusulkan diperlebar hingga 0,6%
               dari PDB.
                       Sementara target dan indikator pembangunan tahun 2021 yang menjadi
               kesepakatan DPR dengan Pemerintah yakni:  pertama,  Angka Pengangguran 7,7%-
               9,1%;  kedua, Angka Kemiskinan 9,2%-9,7%; ketiga, Gini Rasio 0,377-0,379 (indeks);
               keempat, Indeks Pembangunan Manusia dengan perhitungan yang baru 72,78-
               72,95; kelima, Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menuju target 29% di 2030,
               adalah di kisaran 23,55%-24,05% tahun 2021;  keenam, Pertumbuhan PDB Industri
               Pengolahan 4,7%-5,5%; ketujuh, Nilai devisa dari sektor pariwisata USD4,8-USD8,5
               miliar;  kedelapan, Nilai Tukar Petani (NTP) 102-104; dan   kesembilan, Nilai Tukar
               Nelayan (NTN) 102-104.
                       Sementara itu, RKP Tahun 2021 diarahkan untuk mencapai sasaran
               utama pembangunan yakni: (1) Sasaran makro ekonomi khususnya pemulihan
               perekonomian nasional yang terdampak pandemi Covid-19, (2) Pembangunan
               manusia dan masyarakat, (3) Dimensi Pemerataan, (4) Kualitas lingkungan hidup, (5)
               Pertumbuhan industri, dan (6) Pembangunan pariwisata.
                       Pada saat Laporan Kinerja DPR ini disampaikan pada Agustus tahun 2020,
               pelaksanaan  APBN Tahun Anggaran 2020 sudah berjalan selama enam  bulan.  DPR
               juga sudah membahas Laporan Realisasi Semester I APBN Tahun Anggaran 2020 dan
               Prognosis Semester II APBN Tahun Anggaran 2020 bersama Pemerintah yang diwakili
               Kementerian Keuangan RI.

                                   Ringkasan Kinerja Fungsi Anggaran


                   APBN            KEGIATAN                    KETERANGAN
                           Pembahasan refocusing dan   Perubahan alokasi anggaran untuk
                           realokasi Anggaran 2020    antisipasi penanganan pandemi
                  TA 2020                             Covid-19.





                                   LAPORAN KINERJA DPR RI TAHUN SIDANG 2019-2020     13
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30